Senin, 06 April 2020

INDIKASI PENYAKIT


INDIKASI PENYAKIT

Covert Mortality Disease



Tanda-tanda klinis     :   Ketika mati, udang tidak mengapung di permukaan air melainkan tenggelam ke dasar kolam. Infeksi virus akan menyebabkan inti sel-sel hepatopankreas pada udang membesar bersamaan dengan terjadinya nekrosis sel otot ditunjukkan dengan tubuh udang yang berwarna putih, sama seperti gejala Myo. Saluran pencernaan pada udang berwarna menjadi emas kecokelatan, perut udang kosong, cangkang udang melunak, pertumbuhan lambat dan bagian otot perut memiliki warna yang pudar.
Metode diagnosa        :   Dapat dicek dengan metode real-time PCR.



Sumber : Dr. Huang Jie

A.    Patogen
Nama             :   Nodavirus
Tipe patogen :   virus
Sinonim          :   -
Karakter        :   Virus ini memiliki kapsid dan berdiameter rata rata 25 hingga 32 nm.
B.     Dampak Patogen
  v  Toksisitas:
Jika udang terkena Convert mortality syndrome, tingkat mortalitas atau kematian udang meningkat antara 80-90%  setelah penebaran udang 60 hingga 80 hari.
  v  Faktor pre-disposing:
Belum ada data.
  v  Transmisi:
Virus ini dapat diturunkan secara vertikal yaitu dari indukan ke anakan. Dapat juga diinfeksikan melalui beberapa invertebrata yang biasanya ada di kolam tambak seperti Artemia sinicaBalanus sp. (barnakel), Brachionus urceus (rotifera), Corophium sinense (ampipoda), Crassostrea gigas (tiram), Diogenes edwardsii (kepiting hermit), Meretrix lusoria (kerang), Ocypode cordimundus (ghost crab), Parathemisto gaudichaudi (ampipoda), dan Tubuca arcuata (kepiting).
  v  Epidemiologi:
Lokasi munculnya penyakit ini terdapat di China sejak tahun 2002-2003 dan menjadi penyakit epidemik selama kurang lebih 10 tahun.
  v  Inang atau vektor:
Masih belum pasti bahwa kelompok invertebrata tersebut termasuk dalam vektor murni atau hanya terinfeksi.
  v  Dosis infeksi:
Belum ada data.
  v  Periode inkubasi:
Terjadi saat 60 hari hingga 80 hari pasca tebar.
C.    Stabilitas Dan Viabilitas
  v  Kerentanan terhadap obat:
Belum ada data.
  v  Kerentanan terhadap desinfektan/probiotik:
Belum ditemukan vaksin atau probiotik untuk virus ini.
  v  Inaktivasi fisik:
Belum ada data. 
D.    Penanganan
  v  Peringatan dini:
Dilihat dari tanda klinis seperti cangkang yang lunak, menyusutnya pertumbuhan udang atau pertumbuhan lambat, warna udang memucat terutama pada otot bagian ruas ruas perut.
  v  Pencegahan:
Belum ditemukan pencegahan terhadap virus ini.
  v  Pengobatan:
Belum ditemukan pengobatan terhadap virus ini.
  v  Eradikasi:
Jika udang terkena virus ini, perlu di isolasi dan dibunuh dengan cara pemanasan pada suhu 70 derajat Celcius.
E.     Regulasi Dan Informasi Lain
Belum ada regulasi atau informasi lebih lanjut mengenai virus ini.

Referensi
Liu, S., Wang, X., Xu, T., Li, X., Du, L., Zhang, Q. 2018. Vectors and reservoir hosts of covert mortality nodavirus (CMNV) in shrimp ponds. Journal of Invertebrate Pathology. doi: 10.1016/j.jip.2018.03.011
PubMed.gov. A new nodavirus is associated with covert mortality disease of shrimp.
Qingli Zhang, Qun Liu, Shuang Liu, Haolin Yang, Sun Liu, Luoluo Zhu, Bing Yang, Jiting Jin, Lixue Ding, Xiuhua Wang, Yan Liang, Qintao Wang and Jie Huang. 2014. A new nodavirus is associated with covert mortality disease of shrimp. Journal of General Virology. 95, 2700–2709.
Thitamadee, S., Prachumwat, A., Srisala, J., Jaroenlak, P., Salachan, P.V., Sritunyalucksana, K., Flegel, T.W., Itsathitphaisarn, O. 2016. Review of current disease threats for cultivated penaeid shrimp in Asia. Aquaculture 452 69-87. doi: 10.1016/j.aquaculture.2015.10.028
Virus Research. Prevalence. And distribution of covert mortality nodavirus (CMNV) In cultured crustacean.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar