MENGOPERASIKAN RAWAI TETAP
1. Spesifikasi Alat Tangkap
Alat Tangkap Rawai Tetap pada dasarnya
hampir sama secara dengan rawai hanyut namun yang membedakan adalah ukuran
tali, pancing serta pengoperasiannya.
Rawai dasar adalah suatu alat tangkap
yang berbentuk tali panjang yang dibentangkan secara horizontal, pada tali
panjang (tali utama) diikatkan tali-tali cabang secara vertikal dan diberi mata
kail. Untuk mengetahui adanya alat tangkap di perairan digunakan tanda dengan
bantuan pelampung yang dihubungkan oleh tali pelampung. Jenis rawai dasar yang
telah umum dikenai berdasarkan jenis ikan tujuan penangkapan adalah rawai kakap
dan rawai cucut.
Satu unit dalam penangkapan dengan
menggunakan rawai dasar (Bottom Long Line) dinyatakan dalam
basket, satu basket terdiri atas tali pelampung, tali utama dan tali cabang.
Jumlah tali cabang dalam setiap tali utama bervariasi tergantung dari
ketersediaan bahan dan kebiasaan nelayan membuatnya pada kesempatan ini akan
dibuat satu basket terdiri dari satu tali utama dengan 40 tali cabang. Bahan
yang digunakan untuk tali utama menggunakan tali PE No. 5 sedangkan tali cabang
menggunakan bahan monofilament PA No. 1500. Untuk mata pancing menggunakan mata
pancing SST No. 5. Untuk menghubungkan tali cabang dengan tali utama
menggunakan teknik simpul dan snap. Tali pelampung menggunakan tali PE No. 5.
Panjang tali cabang ± 1 m, setiap sepuluh tali cabang diberikan pemberat.
Pemberat menggunakan bahan yang ada di alam yaitu batu yang diikatkan
sedemikian rupa agar mudah untuk dilepaskan
Sketsa Alat Tangkap Rawai Tetap
2. Pengoperasian Alat Tangkap
- Pemasangan Umpan
Petugas dalam pemasang umpan harus
benar-benar terampil dalam menjalankan tugasnya, sebab apabila petugas pemasang
umpan tidak terampil akan mengganggu kelancaran operasi. Karena ikan-ikan yang
akan ditangkap lebih menyukai memangsa ikan-ikan yang masih hidup, maka
pemasangan umpan harus dibuat sedemikian rupa agar bila dipasang diperairan
dapat menyerupai ikan yang masih hidup. Salah satu cara adalah dengan
mengaitkan umpan yang baik pada bagian leher yang kuat dari umpan agar tidak
putus saat ditusuk dengan mata kail
- Penurunan Alat Tangkap (setting)
Penurunan Alat dilakukan dari
bagian belakang kapal. Dengan pembagian pekerjaan sebagai berikut:
- Menyambung tali pelampung dengan pelampung,
pemberat dan tali utama
- Melepaskan pemberat dan pelampung ke laut
- Memasang umpan dan melepaskannya ke laut
- Memasang pemberat setiap sepuluh mata pancing
- Menyambung tali pelampung dengan pelampung
terakhir, pemberat dan tali utama.
Penebaran tali cabang dilakukan
hati-hati untuk mencegah terbelitnya tali cabang dan mata pancing. Untuk
mendapatkan daerah penangkapan selain berdasarkan informasi dari nelayan
setempat, menggunakan peta laut atau dengan menggunakan alat navigasi
elektronik “fish finder” dalam mendeteksi topografi ,dasar laut dan
kedalaman laut sekaligus mengetahui kelompok ikan penghuni daerah tersebut.
- Penarikan alat Tangkap (Hauling)
Penarikan Alat tangkap dapat dilakukan
dengan alat line hauler tetapi bisa juga secara manual.
Penarikan dilakukan mulai dari penaikkan
pelampung, pemberat kemudian tali utama. Tali utama dilepaskan dari tali
pelampung dan pemberat, kemudian tali utama tersebut langsung ditata pada box
tali kemudian diikuti dengan tali cabang, jika tali cabang menggunakan snap
maka tali cabang dilepaskan dari tali utama begitu seterusnya jika terdapat
hasil tangkapan maka bisa langsung dilepaskan dulu. Setelah selesai melakukan
hauling maka selanjutnya seluruh alat tangkap dicuci dengan air tawar. Kemudian
ditata kembali untuk persiapan pengoperasian selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar