INDIKASI PENYAKIT
Enterocytozoon hepatopenaei
Tanda-tanda klinis : Melambatnya
pertumbuhan udang yang diindikasikan oleh perbedaan mencolok pada ukuran udang
dalam satu kolam yang sama. Pada beberapa kasus tertentu, punggung udang
mengalami perubahan warna putih khususnya di bagian pencernaannya seperti pada
berak putih.
Metode diagnosa : Dapat
dilakukan di laboratorium dengan uji real time PCR (gen target small subunit
ribosomal RNA), hibridisasi in situ, loop-mediated isothermal amplification
(LAMP), pembuatan sample histologi dari hepatopankreas udang.
Sumber : Parasitology
Research
A.
Patogen
Nama : Enterocytozoon hepatopenaei
Tipe
patogen : Fungi (termasuk
parasit mikrosporadian)
Sinonim : -
Karakter : Merupakan parasit endemik Australasia (salah
satu wilayah di Oceania) yang dapat menginfeksi udang vannamei budidaya di
Asia. Spora berukuran 1.1 ± 0.2 hingga 0.6-0.7 ± 0.1 µm dan dapat bertahan
dalam waktu lama dalam air. Berasosiasi dengan penyakit WFS dan biasanya ikut
teramati pada udang yang positif terinfeksi WFS.
B.
Dampak Patogen
v
Toksisitas:
Saat parasit ini menyerang udang, bahaya yang
ditimbulkan adalah perbedaan laju pertumbuhan pada udang, membuat laju
pertumbuhan pada udang jadi melambat dan jika dibiarkan akan lanjut pada fase
kematian, walaupun fase mortalitas penyakit ini tidak separah penyakit yang
lain, tetapi tetap saja merugikan para petambak.
v
Faktor pre-disposing:
Berasosiasi dengan WFS dan lemahnya sistem biosekuriti
di tambak.
v
Transmisi:
Dapat langsung disebarkan secara horizontal melalui
peristiwa kanibalisme dan vertikal melalui indukan ke anakan. Selain itu karena
spora dari parasit keluar bersama feses dari udang, maka diduga air dan dasar
kolam berpotensi menjadi media infeksi.
v
Epidemiologi:
Parasit ini pertama kali ditemukan pada udang windu
dari Thailand. Penyakit tersebar luas ke wilayah Asia seperti China, Indonesia,
Malaysia, Vietnam, India dan Thailand.
v
Inang atau vektor:
Walaupun tidak memerlukan vektor untuk penyebarannya,
namun dalam penelitian didapati bahwa EHP positif pada anggota polychaeta
(cacing)
v
Dosis infeksi:
Belum pasti. Namun, diagnosis dengan PCR mendeteksi
EHP positif dalam dosis rendah dan tinggi.
v
Periode inkubasi:
3-4 minggu.
C.
Stabilitas Dan
Viabilitas
v
Kerentanan terhadap
obat:
Belum terdapat obat untuk
menangani penyakit ini.
v
Kerentanan terhadap
desinfektan/probiotik:
Belum terdapat probiotik untuk
menangani parasit ini.
v
Inaktivasi fisik:
Spora tidak dapat diinaktivasi dengan
pengeringan.
D.
Penanganan
v
Peringatan dini:
Kandungan spora parasit dapat di
cek melalui uji laboratorium dengan real time PCR pada udang terinfeksi white feces serta
pada udang fase juvenil dan post-larva.
v
Pencegahan:
Meningkatkan manajemen biosekuriti di kolam tambak dan dengan menjaga air tetap
bersih bila perlu menyiapkan ketersediaan air bersih yang cukup. Selain itu
yaitu mengurangi jumlah padat tebar udang.
v
Pengobatan:
Belum ada pengobatan untuk
parasit ini.
v
Eradikasi:
Jika kolam terkena penyakit EHP,
langkah yang dapat dilakukan untuk kolam adalah penginaktivasian atau
pembersihan spora dari kolam dengan melakukan pemberian kapur atau CaO dengan
perhitungan 6 ton/ha lalu dibajak kedalam tanah 10-12 cm lalu diberi air dan
biarkan meresap. Biarkan selama 1 minggu sebelum pengeringan, pada saat itu pH
tanah akan naik ke 12 dan selama beberapa hari akan turun ke keadaan normal
karena menyerap karbon dioksida dan menjadi CaCO3.
E. Regulasi Dan Informasi Lain
Belum ada informasi lanjut
mengenai penyakit ini.
Referensi
Annisa
Fitriah Faisa dan Adi Pancoro. 2018. Deteksi
Dini Enterocytozoon hepatopenaei (EHP) pada Udang Vaname (Litopenaeus
vannamei) Menggunakan Metode PCR (Polymerase Chain Reaction). Jurnal
Riset Akuakultur. 13 (3), 267-275.
Chiarahkhongman,
P. 2013. Tambak Bersih Kurangi Berak Putih.
Symposium Udang 2013 dalam TROBOS Aqua Edisi 86 (VII) tahun 2019.
Diseases of
Crustaceans ─ Hepatopancreatic microsporidiosis caused by Enterocytozoon
hepatopenaei (EHP). Australian Government.
Rajendran,
R.V., Shivam, S., Praveena, P.E., Rajan, J.J.S., Kumar, T.S., Avunje, S.,
Jagadeesan, V., Babu, S.V.A.N.V.P., Pande, A., Krishnan, A.N., Alavandi, S.V.,
Vijayan, K.K. 2015. Emergence of Enterocytozoon hepatopanaei (EHP)
in farmed Penaeus (Litopenaeus) vannamei in
India. Aquaculture. doi: 10.1016/j.aquaculture.2015.12.034
The Fish
Site. Enterocytozoon Hepatopenaei (EHP) Diseases guide.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar