BIOLOGI
BAWAL BINTANG
A. LATAR BELAKANG
Bawal Bintang merupakan ikan
jenis ikan pelagis dan perenang cepat yang sangat aktif. Tubuhnya berbentuk
pipih dan diselimuti oleh sisik yang sangat halus berwarna abu-abu keperakan.
Keunggulan ikan Bawal Bintang ini adalah mudah dibudidayakan, tidak memerlukan
waktu yang lama dalam membesarkan hingga mencapai ukuran konsumsi, dan
mempunyai harga yang relatif tinggi baik di pasar dalam negeri maupun luar
negeri.
1. Taksonomi
Bawal Bintang termasuk dalam
famili Carangidae (Seabass dan Pompano), yang hidup didaerah karang dengan
kedalaman kurang dari 7 meter (Paton, et.al.
1989).
Nama-nama yang umum dikenal
adalah Asian Pompano, Buck-Nosed Trevally, Dart, Golden O, Moonfish, Ovate
Pompano, Permit, Pompano, Pompio, Round Pompano, Silver Pampano, Silver
Pompano, Snub-Nosed Dart, Snub-Nosed Swallowtail, Snubnose Dart, Snubnose
Pampano, Snubnose Pompano, Spinous Dory, Tropical Permit, Tropical Pompano
(Berry, F.H. and W.F. Smith-Vaniz (1978).
Bawal Bintang memiliki nama latin
Trachinotus blochii, dan memilki
taksonomi sebagai berikut
Filum :
Chordata
Kelas :
Actinopterygii
Ordo :
Perciformes
Famili :
Carangidae
Genus : Trachinotus
Spesies : Trachinotus blochii (Lacepede, 1801)
2. Morfologi
Gambar 1. Bawal Bintang (Trachinotus blochii)
Tubuh Bawal Bintang berbentuk
sangat gepeng dan ramping (much
compressed) dengan ekor bercagak (forked).
Tubuh berwarna putih keperakan di bagian lateral dan ventral serta abu-abu
kehijauan pada bagian dorsal. Mulut sub terminal dan bisa dikatup sembulkan,
dengan dilengkapi gigi beludru halus (feliform
teeth). Permukaan tubuh ditututpi sisik kecil bertipe sisir (ctenoid), dan mempunyai gurat sisi (lateral fin) melengkung mengikuti profil
punggung.
Sirip punggung dan sirip dubur
ikan Bawal Bintang pada bagian depan berjari-jari lemah dan dilanjutkan dengan
jari-jari pendek yang keras. Sirip dada pendek dan sirip ekor yang berbentuk
cagak dengan bagian ujungnya memanjang
B. HABITAT
Habitat alami ikan Bawal Bintang
adalah pada air laut murni (salinitas normal), namun ikan ini dapat juga hidup
di air payau.Tempat yang disukai adalah laut terutama di daerah berkarang. Pada
saat juvenile hidup di muara sungai dengan dasar berpasir atau pasir berlumpur.
Pada saat dewasa akan bergerak kearah terumbu karang (Bianchi, G. 1985).
Menurut Borut Forlan, 2004,
Penyebaran ikan Bawal Bintang adalah di daerah pasifik, samudera hindia, kepulauan
di Jepang dan wilayah China. Ditemukan juga ikan Bawal Bintang di sekitar
Australia, Laut Merah, Afrika Barat sampai di sekitar pulau Marshall.
C. TINGKAH LAKU
Bawal Bintang termasuk ikan
predator perenang cepat. Pada saat juvenil ikan hidup bergerombol didaerah
muara sungai dan berkarang namun setelah besar hidup sendiri-sendiri (soliter) di daerah karang maupun laut
lepas.
Pakan alami Bawal Bintang adalah
siput dan kerang laut maupun invertebrata dasar laut. Bawal Bintang juga
merupakan ikan pemakan segala, sehingga sangat mudah untuk dibudidayakan.
D. SIKLUS HIDUP
Bawal Bintang biasanya memijah
sepanjang tahun dan mengikuti fase bulan terutama bulan purnama. Pemijahan
berlangsung pada malam hari bersamaan datangnya air pasang. Telur bersifat
planktonis, dapat terbawa arus dan menetas dipadang lamun atau celah-celah akar
bakau sebelum akhirnya kembali kelaut lepas atau dewasa di perairan karang.
Siklus hidup ikan Bawal Bintang
terdiri dari telur, larva, juvenil, benih dan Bawal Bintang dewasa. Telur ikan
Bawal Bintang memiliki ukuran berkisar 800-850 mikron dimana telur yang telah
terbuahi akan terlihat bening transparan. Telur ikan Bawal Bintang bersifat
planktonis yaitu mengikuti arah arus yang membawanya dan menetas di padang lamun
atau celah-celah akar bakau yang menjadi tempatnya berhenti ketika terbawa
arus.
Ikan Bawal Bintang dikatakan
larva ketika mulai menetas dari telurnya hingga memiliki organ tubuh yang
lengkap dan bentuk fisik yang menyerupai Bawal Bintang dewasa. Larva ikan Bawal
Bintang biasa ditemukan di muara sungai atau sekitar pohon mangrove yang
merupakan tempatnya menetas.
Juvenil merupakan fase setelah
larva hingga mencapai ukuran benih yang telah memiliki bentuk
morfologi dan organ-organ
sama seperti ikan
dewasa namun belum reproduktif. Benih Bawal Bintang dalam
kegiatan pembenihan pada umumnya berukuran 2 cm. Pemeliharaan benih dalam bak
terkontrol biasanya dengan kepadatan 2-3 ekor/liter dan telah dapat diberikan
pellet. Waktu yang diperlukan dalam pemeliharaan benih biasanya sekitar 2 bulan
hingga berukuran 5-6 cm sebelum dipindahkan ke pembesaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Berry, F.H. and W.F. Smith-Vaniz
(1978). Carangidae. In W. Fischer (ed.)
FAO species identification sheets for
fishery purposes. West Atlantic (Fishing Area 31). volume 1. FAO, Rome. [var.
pag.]
Bianchi, G. (1985). FAO species
identification sheets for fishery purposes. Field guide to the commercial
marine and brackish-water species of Tanzania. Prepared and published with
the support of TCP/URT/4406 and FAO (FIRM) Regular Programme. FAO, Rom
Borut
Furlan. 2004. Trachinotus Blochii.
ZipCodeZoo.
Paxton, JR, DF. Hoese, GR. Allen
dan JE. Hanley. 1989. Trachinotus blochii,
Snubnose Dart. Tagis Tropical Marine.
Ruth Francis-Floyd. 2002. Fish Nutrition1.
University of Florida. IFASExtension. Florida
Samuel P. Meyers. 1987. Feed
Formulation, Equipment and Training. A Report Prepared for The Seafarming
Project at Teluk Hurun, Lampung, Sumatera-Indonesia. FAO-Rome.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar