Senin, 23 Maret 2020

BIOLOGI BAWAL BINTANG


BIOLOGI BAWAL BINTANG



A. LATAR BELAKANG


Bawal Bintang merupakan ikan jenis ikan pelagis dan perenang cepat yang sangat aktif. Tubuhnya berbentuk pipih dan diselimuti oleh sisik yang sangat halus berwarna abu-abu keperakan. Keunggulan ikan Bawal Bintang ini adalah mudah dibudidayakan, tidak memerlukan waktu yang lama dalam membesarkan hingga mencapai ukuran konsumsi, dan mempunyai harga yang relatif tinggi baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri.


1.    Taksonomi


Bawal Bintang termasuk dalam famili Carangidae (Seabass dan Pompano), yang hidup didaerah karang dengan kedalaman kurang dari 7 meter (Paton, et.al. 1989).


Nama-nama yang umum dikenal adalah Asian Pompano, Buck-Nosed Trevally, Dart, Golden O, Moonfish, Ovate Pompano, Permit, Pompano, Pompio, Round Pompano, Silver Pampano, Silver Pompano, Snub-Nosed Dart, Snub-Nosed Swallowtail, Snubnose Dart, Snubnose Pampano, Snubnose Pompano, Spinous Dory, Tropical Permit, Tropical Pompano (Berry, F.H. and W.F. Smith-Vaniz (1978).


Bawal Bintang memiliki nama latin Trachinotus blochii, dan memilki taksonomi sebagai berikut


Filum                   : Chordata

Kelas                      : Actinopterygii

Ordo                      : Perciformes

Famili                    : Carangidae

Genus                         : Trachinotus

Spesies                : Trachinotus blochii (Lacepede, 1801)







2.   Morfologi 


Gambar 1. Bawal Bintang (Trachinotus blochii)

Tubuh Bawal Bintang berbentuk sangat gepeng dan ramping (much compressed) dengan ekor bercagak (forked). Tubuh berwarna putih keperakan di bagian lateral dan ventral serta abu-abu kehijauan pada bagian dorsal. Mulut sub terminal dan bisa dikatup sembulkan, dengan dilengkapi gigi beludru halus (feliform teeth). Permukaan tubuh ditututpi sisik kecil bertipe sisir (ctenoid), dan mempunyai gurat sisi (lateral fin) melengkung mengikuti profil punggung.


Sirip punggung dan sirip dubur ikan Bawal Bintang pada bagian depan berjari-jari lemah dan dilanjutkan dengan jari-jari pendek yang keras. Sirip dada pendek dan sirip ekor yang berbentuk cagak dengan bagian ujungnya memanjang


B.  HABITAT


Habitat alami ikan Bawal Bintang adalah pada air laut murni (salinitas normal), namun ikan ini dapat juga hidup di air payau.Tempat yang disukai adalah laut terutama di daerah berkarang. Pada saat juvenile hidup di muara sungai dengan dasar berpasir atau pasir berlumpur. Pada saat dewasa akan bergerak kearah terumbu karang (Bianchi, G. 1985).


Menurut Borut Forlan, 2004, Penyebaran ikan Bawal Bintang adalah di daerah pasifik, samudera hindia, kepulauan di Jepang dan wilayah China. Ditemukan juga ikan Bawal Bintang di sekitar Australia, Laut Merah, Afrika Barat sampai di sekitar pulau Marshall.


C.   TINGKAH LAKU


Bawal Bintang termasuk ikan predator perenang cepat. Pada saat juvenil ikan hidup bergerombol didaerah muara sungai dan berkarang namun setelah besar hidup sendiri-sendiri (soliter) di daerah karang maupun laut lepas.


Pakan alami Bawal Bintang adalah siput dan kerang laut maupun invertebrata dasar laut. Bawal Bintang juga merupakan ikan pemakan segala, sehingga sangat mudah untuk dibudidayakan.


D. SIKLUS HIDUP


Bawal Bintang biasanya memijah sepanjang tahun dan mengikuti fase bulan terutama bulan purnama. Pemijahan berlangsung pada malam hari bersamaan datangnya air pasang. Telur bersifat planktonis, dapat terbawa arus dan menetas dipadang lamun atau celah-celah akar bakau sebelum akhirnya kembali kelaut lepas atau dewasa di perairan karang.


Siklus hidup ikan Bawal Bintang terdiri dari telur, larva, juvenil, benih dan Bawal Bintang dewasa. Telur ikan Bawal Bintang memiliki ukuran berkisar 800-850 mikron dimana telur yang telah terbuahi akan terlihat bening transparan. Telur ikan Bawal Bintang bersifat planktonis yaitu mengikuti arah arus yang membawanya dan menetas di padang lamun atau celah-celah akar bakau yang menjadi tempatnya berhenti ketika terbawa arus.


Ikan Bawal Bintang dikatakan larva ketika mulai menetas dari telurnya hingga memiliki organ tubuh yang lengkap dan bentuk fisik yang menyerupai Bawal Bintang dewasa. Larva ikan Bawal Bintang biasa ditemukan di muara sungai atau sekitar pohon mangrove yang merupakan tempatnya menetas.
 Juvenil merupakan fase setelah larva hingga mencapai ukuran benih yang telah memiliki  bentuk  morfologi  dan  organ-organ  sama  seperti  ikan  dewasa  namun  belum reproduktif. Benih Bawal Bintang dalam kegiatan pembenihan pada umumnya berukuran 2 cm. Pemeliharaan benih dalam bak terkontrol biasanya dengan kepadatan 2-3 ekor/liter dan telah dapat diberikan pellet. Waktu yang diperlukan dalam pemeliharaan benih biasanya sekitar 2 bulan hingga berukuran 5-6 cm sebelum dipindahkan ke pembesaran.



DAFTAR PUSTAKA


Berry, F.H. and W.F. Smith-Vaniz (1978). Carangidae. In W. Fischer (ed.) FAO species identification sheets for fishery purposes. West Atlantic (Fishing Area 31). volume 1. FAO, Rome. [var. pag.]

Bianchi, G. (1985). FAO species identification sheets for fishery purposes. Field guide to the commercial marine and brackish-water species of Tanzania. Prepared and published with the support of TCP/URT/4406 and FAO (FIRM) Regular Programme. FAO, Rom

Borut Furlan. 2004. Trachinotus Blochii. ZipCodeZoo.

Paxton, JR, DF. Hoese, GR. Allen dan JE. Hanley. 1989. Trachinotus blochii, Snubnose Dart. Tagis Tropical Marine.

  
Ruth Francis-Floyd. 2002. Fish Nutrition1. University of Florida. IFASExtension. Florida



Samuel P. Meyers. 1987. Feed Formulation, Equipment and Training. A Report Prepared for The Seafarming Project at Teluk Hurun, Lampung, Sumatera-Indonesia. FAO-Rome.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar