MENGENAL IKAN
KEMBUNG
Klasifikasi ikan kembung banyar
berdasarkan Saanin (1994) adalah sebagai berikut :
Phylum : Chordata
Subphylum :
Vertebrata
Kelas :
Pisces
Subkelas :
Teleostei
Ordo :
Percomorphi
Sub Ordo :
Scombroidea
Famili :
Scombridae
Genus :
Rastrelliger
Species :
Rastreliger kanagurta
Ciri-ciri tubuh dari
ikan banyar adalah badan agak langsing panjang kepala lebih tinggi dari tinggi
kepala. Seluruh tubuh tertutup sisik halus dan terdapat corselet di
belakang sirip dada. Terdapat selaput lemak pada kelopak mata. Usus 1,3-3,7
kali panjang badan. Tapisan insang panjang jelas tampak bila mulut dibuka
dengan jumlah sebanyak 30-46 buah, sisik garis rusuk berjumlah 120-150 buah,
sirip punggung kedua berjari-jari keras berjumlah 10 buah, sirip punggung kedua
berjarijari lemah 11-12 sirip dubur berjari-jari lemah lemah sebanyak 11-12
buah. Di belakang sirip punggung dan dubur terdapat 5-6 buah finlet (Murniyati
2004). Bentuk tubuh dari ikan kembung banyar dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Ikan kembung banyar (Rastrelliger kanagurta)
Ikan
kembung banyar memiliki
warna biru kehijauan di bagian atas dan bagian bawah berwarna putih kekuningan.
Dua baris totol-totol hitam pada punggung, satu totol hitam dekat sirip dada.
Ban warna gelap memanjang di atas garis rusuk, dua ban warna keemasan di bawah
garis rusuk. Sirip punggung abu-abu kekuningan. Sirip ekor dan dada kekuningan.
Sirip-sirip lain bening kekuningan. Ikan ini memiliki panjang maksimum 35 cm
dengan panjang rata-rata 20-25 cm (Murniyati 2004).
Distribusi dan
Karakteristik Ikan kembung
Ikan
kembung adalah ikan umum yang digemari, karena disamping harganya ekonomis,
juga relatif sederhana dalam pengolahannya, yaitu cukup digoreng. Ada pula yang
suka di balado, atau di pepes. Ada banyak macam ikan kembung namun yang umumnya
terdapat di Pasar Pelelangan Ikan adalah ikan kembung banjar, ikan kembung
puket, dan ikan kembung como.
Ikan
kembung banjar memiliki fisik tubuh yang lebar dan agak bulat sedangkan ikan
kembung puket memiliki fisik tubuh yang lebih gepeng (ramping). Lebih enak yang
mana ? keduanya disukai oleh konsumen. Hanya saja, biasanya konsumen lebih menyukai ukuran ikan kembung banjar
(atau ikan kembung puket) yang relatif kecil karena bisa mendapatkan banyak
ikan (ekor) dalam 1 kg.
Walaupun
keduanya diminati oleh pasar, secara nilai ekonomis, ikan kembung banjar lebih
tinggi daripada ikan kembung puket, namun karena secara fisik terlihat hampir
sama, maka pedagang ikan biasanya suka mencampur keduanya dan menjual dengan
nama ikan kembung banjar
Kandungan Gizi
Secara umum
ikan memiliki kandungan gizi yang tinggi diantaranya 15-24% protein; 0,1-22%
lemak; 1-3% karbohidrat; 0,8-2% substansi anorganik dan 66-84% air (Suzuki
1981). Ikan mengandung protein yang berkualitas tinggi. Protein dalam ikan
tersusun dari asam-asam amino yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan. Selain
itu protein ikan amat mudah dicerna dan diabsorbsi
Ikan
merupakan sumber alami asam lemak Omega 3 yaitu Eicosa Pentaenoic Acid (EPA)
dan Dacosa Hexaenoic Acid (DHA), yang berfungsi mencegah arterosklerosis
(terutama EPA). Keduanya dapat menurunkan secara nyata kadar trigliserida di
dalam darah dan menurunkan kadar kolesterol di dalam hati dan jantung. Kadar
asam lemak Omega 3 dalam beberapa jenis ikan laut di perairan Indonesia
berkisar antara 0,1 – 0,5 g/100g daging ikan. Dari data yang telah dikeluarkan
oleh Lembaga Gizi Departemen Kesehatan RI, beberapa jenis ikan laut Indonesia
memiliki kandungan asam lemak Omega 3 tinggi (sampai 10,9 g/100 g) seperti ikan
sidat, terubuk, tenggiri, kembung, laying, bawal, seren, slengseng, tuna dan
sebagainya (Suriawiria 2002). Komposisi daging ikan kembung (Rastreliger kanagurta
sp) setiap 100 g daging dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.
Komposisi dan nilai gizi ikan kembung (dalam 100 g daging)
Komposisi
|
Satuan
|
Jumlah
|
Kalori
|
Kal
|
103,00
|
Protein
|
G
|
22,00
|
Lemak
|
G
|
1,00
|
Kalsium
|
Mg
|
20,00
|
Besi
|
Mg
|
1,50
|
Vitamin A
|
SI
|
30,00
|
Air
|
g
|
76,00
|
Sumber : Modul
Pengolahan Ikan Kembung, Pusat
Penyuluhan Kelautan dan Perikanan KKP, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar