Trammel net adalah jaring tiga lapis yang menetap di
dasar atau hanyut menurut arus/kapal atau ditarik salah satu sisinya. Dua lapis
jaring dindingnya mampunyai mata besar sedangkan yang didalam hermata lebih
kecil dan tergantung longgar. Ikan dapat terpuntal pada jaring bagian dalam
setelah menembus bagian luar
Alat ini banyak digunakan
untuk penangkapan udang. Sesuai dengan lingkungan dan cara hidup dari udang dan
jenis binatang demersal lainnya. Maka alat setelah dilepas/dilabuh diharapkan
dapat mendasar dengan baik. Dengan hal tersebut diharapkan bahwa selain udang
dan ikan-ikan demersal yang menjadi sasaran/tujuan penangkapan yang dalam
perdagangan mempunyai harga yang layak dapat tertangkap juga. Contoh : kakap,
bawal hitam, bawal putih, manyung, dll (Alam Ikan 2).
Metode dan Cara
Pengoperasian Trammel Net
metode yang digunakan dalam
pengoperasian trammel net adalah sebagai berikut:
·
· Langkah awal yakni mencari daerah fishing ground dan
menuju daerah fishing ground yang telah ditentukan.
·
· Setting atau penurunan jaring trammel net yang dimulai
dari penurunan pelampung tanda dan jangkar, selanjutnya dilakukan penerunan
jaring yang direntangkan.
·
· Immersing atau rentan waktu tunggu kira-kira 2-3 jam.
·
· Hauling atau penarikan jaring dari laut. Penataan jaring
untuk mempermudah penggunaan jaring kembali dilakukan sekaligus pada saat
hauling.
Klasifikasi Trammel Net
Trammel net menurut klasifikasi dapat dimasukkan
kedalam jenis gill net. Menurut (Alam Ikan 3),
berdasarkan kontruksinya, jaring insang dikelompokkan menjadi 3 (dua),
yaitu berdasarkan jumlah lembar jaring utama dan cara pemasangan tali ris.
Klasifikasi berdasarkan jumlah lembar jaring utama ialah sebagai berikut:
1. Jaring insang satu lembar (single gill net)
·
Jaring
insang satu lembar adalah jaring insang yang jaring utamanya terdiri dari hanya
satu jaaring, tinggi jaring ke arah dalam atau mesh depth dan ke arah panjang
atau mesh length disesuaikan dengan target tangkapan, daerah penangkapan, dan
metode pengoperasian.
2. Jaring insang double lembar (double gill net atau
semi trammel net)
·
Jaring
insang dua lembar adalah jaring insang yang jaring utamanya terdiri dari dua
lembar jaring, ukuran mata jaring dan tinggi jaring dari masing-masing lembar
jaring, bisa sama atau berbeda antara satu dengan yang lainnya.
3. Jaring insang tiga lembar (trammel net)
·
Jaring
insang tiga lembar adalah jaring insang yang jaring utamanya terdiri dari tiga
lembar jaring, yaitu dua lembar jaring bagian luar (outer net) dan satu lembar
jaring bagian dalam (inner net).
·
Berdasarkan
FAO (International Standard Statistical Classification Fishing Gear / ISSCFG)
Trammel net termasuk dalam jaring puntal dengan singkatan GTR kode ISSCFG
07.6.0. Klasifikasi trammel net menurut (Alam Ikan 4) merupakan entangled gear.
Daerah Penangkapan Trammel Net
Daerah yang sering dipilih oleh nelayan ialah daerah perairan pantai yang
kedalaman lautnya sekitar 15-30 meter, yang dasar perairannya berupa lumpur,
lumpur campur pasir, bersih daripada kerikil tajam, batu karang dan tonggak Bagan
serta landai.
Daerah penangkapan fishing ground yang baik untuk
alat tangkap trammel net adalah daerah pantai, teluk, muara,
dan perairan yang bersih dari tonggak, batu karang, dan perairan tersebut bukan
merupakan alur atau lalu lintas perairan umum. Hal ini bertujuan agar jaring
tidak rusak atau sobek karena tersangkut karang dan agar pengoperasian jaring
tidak terhambat oleh adanya kapal yang lewat.
cara penangkapan alat tangkap trammel net adalah sebagai berikut:
1. Cara Lurus.
·
Cara ini
adalah yang biasa dilakukan oleh para nelayan, Jumlah lembaran jaring berkisar
antara 10 - 25 tinting. Perahu yang digunakan adalah perahu tanpa motor atau
motor tempel, dengan tenaga kerja antara 3 - 4 orang.
·
Pada cara
ini Trammel net dioperasikan di dasar laut secara lurus dan berdiri tegak.
Setelah ditunggu selama 1/2 - 1 jam, kemudian dilakukan penarikan dan
penglepasan ikan atau udang yang tertangkap.
2. Cara Setengah Lingkaran.
·
Pengoperasiannya
dilakukan dengan menggunakan perahu motor dalam (inboard motor). Satu unit
Trammel net dapat mengoperasikan jaring 60 – 80 tinting dengan tenaga kerja
sebanyak 8 orang.
·
Pada cara
ini Trammel net dioperasikan di dasar perairan dengan melingkarkan jaring
hingga membentuk setengah lingkaran Kemudian ditarik ke kapal dan ikan &
udang yang tertangkap dilepaskan.
3. Cara Lingkaran.
·
Pengoperasiannya
dilakukan dengan menggunakan perahu motor dalam seperti pada cara setengah
lingkaran.
·
Caranya
adalah dengan melingkarkan jaring di dasar perairan hingga membentuk lingkaran.
Setelah itu jaring ditarik ke kapal dan udang & ikan yang tertangkap
diambil.
Konstruksi Trammel Net
Trammel net merupakan jaring tiga lapis yang terdiri dari
tali ris bawah dan atas, pelampung terbuat dari karet atau spon, pemberat dari
timah dan batu. Jaring lapis luar “outer nets” terbuat dari
nilon benang ganda (nylon multi fillament) berdiameter benang 0,5 mm (PA 210
d/9) dan berukuran mata 254,00 mm (10 inchi). Dimensi jaring lapis luar adalah
(lo) 21,30 m dan dalam (ho) 1,17 m.
.
konstruksi alat tangkap trammel
net adalah sebagai berikut:
1. Tubuh Jaring.
·
Tubuh jaring
(webbing) atau daging jaring merupakan bagian jaring yang sangat penting,
karena pada bagian inilah udang atau ikan tertangkap secara terpuntal (
tersangkut ) jaring. Tubuh jaring terdiri dari 3 lapis, yaitu 1 lapisan jaring
dalam dan 2 lapisan jaring luar yang mengapit lapisan jaring dalam.
·
Ukuran mata
jaring lapisan dalam lebih kecil dari pada ukuran mata jaring lapisan luar. -
Lapisan jaring dalam terbuat dari bahan Polyamide (PA) berukuran 210 dp-210 d4.
Ukuran mata jaring nya berkisar antara 1,5 - 1,75 inchi ( 38,1 mm -44,4 mm
).
·
Setiap
lembar jaring mempunyai ukuran panjang 65,25 m ( 1.450 mata ) dan tingginya 51
mata. Lapisan jaring luar juga terbuat dari Polyamide (PA) hanya saja ukuran
benangnya lebih besar yaitu 210 d6. Setiap lembar jaring panjangnya terdiri
dari 19 mata dan tingginya 7 mata dengan ukuran mata jaring 10,4 inchi ( 265
min).
2. Selvage ( Srampat ).
·
Untuk
memperkuat kedudukan jaring pada penggantungnya, makes pada bagian pinggir
jaring sebelah atas dan bawah dilengkapi dengan selvage (srampat).
·
Selvage
tersebut berupa mata jaring yang dijurai dengan benang rangkap sehingga lebih
kuat. Selvage tersebut mempunyai mata jarring berukuran 45 mm, dan terdiri dari
1 - 2 mata pada pinggiran jaring bagian atas dan 5 - 6 mata pada pinggiran
jaring bagian bawah.
·
Sebagai
bahan selvage sebaiknya Kuralon atau Polyethylene (PE) dengan ukuran 210 d4 -
210 d6.
3. Tali Ris.
·
Trammel net
dilengkapi dengan dua buah tali ris yaitu tali ris atas dan tali ris bawah.
Fungsi tali ris adalah untuk menggantungkan tubuh jaring dan sebagai penghubung
lembar jaring satu dengan lembar jaring lainnya secara horizontal
(memanjang).
·
Sebagai
bahan untuk pembuatan tali ris adalah Polyethylene (PE) dengan garis tengah
tali 2 - 4 mm. Panjang tali ris atas berkisar antara 25,5 – 30 m, sedangkan
tali ris bawah antara 30 - 32 m.
4. Pelampung.
·
Pelampung
merupakan bagian dari ,Trammel net yang berfungsi sebagai pengapung jaring pada
saat diopera4,ikan.
·
Jenis
pelampung yang digunakan adalah plastik No. 18 dengan jarak pemasangan antara
40 - 50 cm. Tali pelampung terbuat dari bahan Polyethylene dengan garis tengah
3 - 4 mm
5. Pemberat.
·
Pada Trammel
net, pemberat berfungsi sebagai pemberat jaring pada saat dioperasikan. Dengan
adanya pelampung dan pemberat tersebut, maka jaring dapat terbuka secara tegak
lurus di perairan sehingga dapat menghadang ikan atau udang yang menjadi tujuan
penangkapan.
·
Pemberat
tersebut dibuat dari bahan timah ( timbel ) yang berbentuk lonjong, dengan
berat antara 10 - 13 gram/buah. Pemasangan pemberat dilakukan dengan jarak
antara 19 - 25 cm, pada sebuah tali yang terbuat dari Polyethylene dengan garis
tengah 2 mm.
·
Disamping
itu biasanya pada jarak 12 m dari ujung jaring pada tali yang diikatkan ke
kapal masih dipasang pemberat tambahan dari batu seberat kira-kira 20 kg.
6. Tali Penghubung ke Kapal.
·
Trammel net
juga dilengkapi dengan tali yang terbuat dari Polyethylene bergaris tengah 7,5
- 10 mm untuk menghubungkan jaring dengan kapal dan juga sebagai penghubung
antara jaring dengan pelampung utama ( berbendera ) sebagai tanda.
·
Selain itu
juga dilengkapi sebuah swivel dengan garis tengah 6 - 7,5 cm yang dipasang pada
sambungan tali ke kapal dan kedua tali ris atas dan bawah).
·
Trammel net
ini biasa dikenal dengan jaring gondrong. Jaring ini mempunyai perbedaan
dibanding dengan alat jenis gill net terdiri dari tiga lapis dinding
rajutan.
·
Dinding/lembar
rajutan yang di bagian tengahnya disebut inner net. Ukuran mata jaringnya kecil,
tetapi ukuran panjang rentangan badan jaring lebih panjang jika dibandingkan
dengan lebar jaring yang sebelah luar yang disebut outter net.
·
Pada jaring
ini mempunyai ukuran mata jaring yang lebih besar daripada inner net. Ketiga
lembar jaring ini dirakit pada satu hanging line. Trammel net sering digunakan
nelayan, karena ikan-ikan yang besar/kecil setelah menumbuk dinding rajutan
akan dapat secara mantap terbelit-belit di mata jaring
Hasil Tangkapan Trammel Net
Jenis-jenis ikan yang umumnya tertangkap dengan gill
net ini ialah jenis-jenis ikan yang berenang dekat permukaan
laut (Cakalang, jenis-jenis tuna, Saury, flying fish dan
lain-lain) dan jenis-jenis ikan demersal atau ”bottom” (flat fish, karamba,
”sea bream” dan lain-lain), juga jenis-jenis udang, lobster, kepiting, dan
lain-lain Dengan mempertimbangkan sifat-sifat ikan yang akan menjadi tujuan
penangkapan, lalu menyesuaikan dengan dalam atau dangkal dari renang ruaya
ikan-ikan tersebut, dilakukan penghadangan terhadap arah renang dari ikan-ikan
tersebut. Dengan penghadangan tersebut diharapkan ikan-ikan tersebut menerobos
jaring, dan terjerat pada mata jaring ataupun tebilit-bilit terhadap mata
jaring .
Hasil tangkapan utama jaring trammel adalah udang penaeid yang berukuran
relatif besar dan hasil tangkap sampingannya adalah ikan-ikan demersal. Udang
penaeid yang tertangkap dengan jaring trammel terdiri dari udang jerbung
(Penaeus merguensis), udang windu (Penaeus monodon), udang dogol (Metapenaeus
ensis). Hasil tangkapan sampingan jaring trammel antara lain adalah Tigawaja
(Johnius spp.), Gulamah (Pseudosciena spp.), Layur (Trichiurus spp.),
Kerong-kerong (Therapan spp.), Kerot-kerot ( Pomadasys spp.), Petek
(Leiognathus spp.) dan ikan Lidah (Cynoglosus spp.). Rasio hasil tangkapan
udang dan ikan sampingan biasanya sekitar 0,25. Komposisi hasil tangkapan udang
umumnya adalah udang jerbung 50%, udang windu 20% dan udang dogol 30%
Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar