Kerapu merupakan salah satu jenis ikan konsumsi
andalan seluruh kalangan masyarakat di rumah makan atau restoran. Banyak juga
nelayan yang melakukan penangkapan kerapu untuk dikonsumsi sendiri. Kerapu
memiliki harga jual yang tinggi sehingga banyak wirausahawan tertarik akan
peluang bisnis budidaya ikan kerapu ini. Namun penyakit menjadi salah satu
rintangan dalam berbudidaya ikan kerapu. Penyakit merupakan tantangan yang
harus diberantas oleh pembudidaya karena dapat mengakibatkan kerugian yang
sangat besar jikalau tidak ada penanggulangan terhadapnya.
Penyakit yang biasanya menyerang kerapu bersumber dari
dua kategori, yaitu parasit dan non parasit. Penyakit yang berasal dari parasit
menyebabkan penularan terhadap ikan kerapu yang lain dalam satu tempat yang
sama dengan ikan yang terserang penyakit tersebut. Contoh penyakit dari parasit
yaitu protozoa, jamur, bakteri, dan virus. Sedangkan penyakit yang berasal dari
non parasit tidak akan menyebabkan penularan terhadap ikan lain, namun dapat
menyerang pada satu kolam atau jaring apung tersebut. Contoh penyakit dari non
parasit yaitu kualitas air, kelimpahan plankton, kondisi pakan, pencemaran, gen,
dan penanganan ikan. Penyakit non parasit dapat pula menyebabkan munculnya
penyakit parasit.
Cara efektif pengendalian penyakit kerapu yaitu
pertama, ketahui jenis penyakitnya, gejala pada ikan, dan sumber penyakitnya.
Kedua, lakukan pengendalian yang sesuai dengan jenis penyakitnya. Berikut beberapa cara pengendalian
penyakit kerapu berdasarkan jenis penyakitnya :
1. Serangan protozoa,
dapat dikendalikan dengan cara :
·
Merendam ikan ke dalam larutan formalin 50 ppm dan
acriflavin 10 ppm selama 1 jam.
·
Merendam ikan ke dalam larutan formalin 100 ppm selama
1 jam.
·
Merendam ikan ke dalam larutan formalin 25 ppm
dan malachite green 0,15 ppm.
·
Jika gejala belum terlalu parah, dapat direndam dengan
air tawar selama 10 – 15 menit.
2. Serangan parasit
a. Parasit flatworm dapat
dikendalikan dengan :
·
Merendam ikan ke dalam larutan formalin 100 – 150 ppm
selama 15 – 30 menit dan diulangi selama 3 hari berturut – turut.
·
Jika terdapat luka pada ikan lakukan perendaman ke
dalam larutan acriflavine 10 ppm selama 1 jam.
·
Merendam ikan ke dalam larutan formalin 25 ppm selama
2 jam.
·
Merendam ikan ke dalam air tawar selama 10 – 20 menit.
b. Parasit Benedenia dapat
dikendalikan dengan merendam ikan ke dalam air tawar selama 15 menit.
c. Parasit crustacea dapat dikendalikan dengan cara :
·
Merendam ikan ke dalam selama 15 – 15 menit.
·
Parasit yang menempel dapat dihilangkan dengan pinset.
·
Merendam ikan dengan larutan formalin 20 ppm selama 1
jam.
d. Serangan Jamur dapat dikendalikan dengan cara yaitu
merendam ikan ke dalam larutan methylene blue 0,1 ppm selama
15 – 45 menit dan diulangi 3 hari berturut – turut.
e. Serangan bakteri jenis Vibrio dapat
dikendalikan dengan mencampur pakan dengan oxytetracycline 0,5
g/ kg pakan yang diberikan ke ikan selama 7 hari berturut.
f. Bakteri yang merusak sirip dapat dikendalikan
dengan :
·
Merendam ikan ke dalam larutan nitrofurazone 15
ppm selama 4 jam.
·
Merendam ikan ke dalam larutan acriflavine 100
ppm selama 1 menit.
g. Bakteri Streptococcus dapat
dikendalikan dengan cara :
·
Pemberian erythromycin estolate 1
gram per kilogram pakan yang diberikan kepada ikan selama 5 hari berturut.
·
Apabila nafsu ikan untuk makan menurun, dapat diberi
suntikan penicillin dosis 3000 unit per kilogram ikan.
Pengendalian penyakit ikan kerapu sebenarnya mudah,
namun butuh perhatian dan keuletan yang tinggi. Pengendalian penyakit ikan
kerapu dapat dilakukan dengan cara membersihkan jaring atau kolam agar kualitas
air tetap terjaga dan tidak menumbuhkan jamur, melakukan pengecekan terhadap
parameter air, memberikan pakan yang teratur dan sesuai takarannya. Pergantian
air secara rutin dan pemberian air tawar juga salah satu upaya untuk mencegah
penyakit pada ikan kerapu.
SUMBER : WWF. INDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar