Morfometri adalah suatu pengamatan pada
tubuh ikan, dengan cara identifikasi bentuk tubuh ikan menyeluruh, yang
berfungsi untuk menentukan adaptasi dan cara hidup ikan di alam.
Mengidentifikasi ikan bisa dilakukan dengan mengukur mulai dari kepala sampai
ekor, identifikasi ini disebut morfometri. Identifikasi bentuk tubuh ikan dapat
di klasifikasikan ke jenis dan tipe bentuk tubuh ikan
Pengukuran tubuh ikan agar hasilnya sesuai
perlu menggunakan alat, alat morfometri disebut calipper.
Alat ini akan mengukur dari kepala sampai
ekor. Dengan ukuran dasar mutlak (CM) sampai dengan (MM). Ada beberapa tahap
pengukuran morfometri, mulai dari kepala, badan, sirip dan ekor.
Berikut bagian-bagian pengukuran
morfometri :
1. Panjang baku atau biasa
diujur dari bagian kepala atau ujung rahang sampai pelipatan pangkal sirip ekor
2. Panjang cagak (fork
length), dengan mengukur tubuh mulai dari ujung kepala terdepan sampai ujung
bagian luar lekukan cabang sirip ekor.
3. Panjang total, adalah
diukur jarak garis lurus mulai ujung kepala yang terdepan dengan ujung sirip
ekor yang paling belakang.
4. Tinggi badan, diukur
pada tempat yang tertinggi antara bagian dorsal dengan ventral, dimana bagian
dari dasar sirip yang melewati garis punggung tidak ikut diukur.
5. Tinggi batang ekor,
pengukuran pada batang ekor dengan memilih pada tujuan yang tingginya paling
terkecil.
6. Panjang batang ekor,
dengan mengukur jarak miring antara ujung dasar sirip dubur dengan pangkal
jari-jari tengah sirip ekor.
7. Panjang dasar sirip punggung
dan sirip dubur, dengan mengukur jarak antara pangkal jari-jari pertama dengan
tempat selaput sirip di belakang jari-jari terakhir bertemu dengan badan. Jarak
ini diukur melalui dasar sirip.
8. Panjang di bagian depan
sirip punggung, dengan mengkuru jarak antara ujung kepala terdepan sampai ke
pangkal jari-jari pertama sirip punggung.
9. Tinggi sirip punggung
dan sirip dubur, dengan mengukur mulai dari pangkal keping pertama sirip sampai
ke bagian puncaknya.
10. Panjang sirip dada dan
sirip perut, dengan mengukur panjang terbesar menurut arah jari-jari dan diukur
dari bagian dasar sirip yang paling depan atau terjauh dari puncak sirip sampai
ke puncak sirip ini. Sambungan sirip berupa rambut atau benang halus, oleh
beberapa ahli juga ikut diukur, sehingga harus lebih waspada. Pengukuran
panjang sirip dada hanya dilakukan jika bentuk sirip dada itu tidak simetris.
11. Panjang jari-jari sirip
dada yang terpanjang, pengukuran ini hanya dilakukan jika jari-jari yang
terpanjang terletak di tengah-tengah atau di bagian tengah sirip. Pengukuran
dilakukan mulai dari pertengahan dasar sirip sampai ke ujung jari-jari
tersebut. Jika jari-jari lain yang dimaksudkan dan bukan jari-jari tengah maka
hal ini harus dinyatakan.
12. Panjang jari-jari keras
dan jari-jari lemah. Panjang jari-jari keras adalah panjang pangkal yang
sebenarnya sampai ke ujung bagian yang keras, walaupun ujung ini masih
disambung oleh bagian yang lemah atau sambungan seperti rambut. Panjang
jari-jari lemah diukur dari pangkal sampai ke ujungnya.
13. Panjang kepala, adalah
jarak antara ujung termuka dari kepala hingga ujung terbelakang dari keping
tutup insang. Beberapa peneliti melakukan pengukuran sampai ke pinggiran
terbelakang selaput yang melekat pada tutup insang (membrana branchiostega)
sehingga diperoleh panjang kepala yang lebih besar.
14. Tinggi kepala, merupkan
panjang garis tegak antara pertengahan pangkal kepala dan pertengahan kepala di
sebelah bawah.
15. Lebar kepala, merupakan
jarak lurus terbesar antara kedua keping tutup insang pada kedua sisi kepala.
16. Lebar / tebal badan,
adalah jarak lurus terbesar antara kedua sisi badan.
17. Panjang hidung,
merupakan jarak antara pinggiran terdepan dari hidung atau bibir dan pinggiran
rongga mata sebelah ke depan.
18. Panjang ruang antar
mata, merupakan jarak antara pinggiran atas dari kedua rongga mata (orbita).
19. Panjang bagian kepala di
belakang mata, adalah jarak antara pinggiran belakang dari orbita sampai
pinggir belakang selaput keping tutup insang (membrana branchiostega).
20. Tinggi bawah mata,
merupakan jarak kecil antara pinggiran bawah orbita dan rahang atas.
21. Tinggi pipi, merupakan
jarak tegak antara orbita dan pinggiran bagian depan keping tutup insang depan
(os preoperculare).
Pada bagian atas merupakan cara mengukur
morfometri dikeseluruhan tubuh ikan dari kepala sampai ekor, baik diukur
panjang, lebar dan tingginya, pengukuran ini akan diperlukan biasanya dalam
melakukan sebuah penelitian morfometri tubuh ikan. Jika ukuran morfometri yang
ada 21 tipe pengukuran dilakukan akan dilanjutkan pada pengukuran khusus pada
kepala ikan. Pengukuran kepala ikan dibagi menjadi 5 jenis tipe pengukuran
yaitu sebagai beriku :
1. Panjang antara mata dan
sudut keping tutup insang depan (os preoperculare), adalah panjang antara sisi
rongga mata dengan sudut os preoperculare. Pada saat pengukuran, senantiasa
juga turut diukur panjang duri yang mungkin ada pada sudut os preoperculare
tersebut.
2. Panjang atau lebar mata,
adalah panjang garis menengah orbita (rongga mata).
3. Panjang rahang atas,
adalah panjang tulang rahang atas yang diukur mulai dari ujung terdepan sampai
ujung terbelakang tulang rahang atas.
4. Panjang rahang bawah,
adalah panjang tulang rahang bawah yang diukur mulai dari ujung terdepan sampai
pinggiran terbelakang pelipatan rahang.
5. Lebar bukaan mulut,
merupakan jarak antara kedua sudut mulut jika mulut dibuka selebar-lebarnya.
Pengukuran morfometri 26 tipe dalam artikel ini, pengukuran dilakukan
dengan alat calliper, untuk memudahkan dalam menyesuaikan dan agar ukuran
tepat.
SEMOGA BERMANFAAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar