Rumpon atau Payos
yang dikenal di Lombok dengan sebutan Rompoh dan di Filipina disebut Payaw
merupakan alat bantu penangkapan ikan yang berfungsi untuk mengumpulkan
atau memikat gerombolan ikan (Fish
school) yang dipasang pada perairan tertentu.
Pada umumnya rumpon dipasang secara tetap, dimana pada bagian atasnya
dipasangkan pelambung sebagai tanda di
permukaan air dan pada ujung bawahnya dipasangkan pemberat yang cukup kuat agar
tidak bergeser. Diantara kedua bagian tersebut dihubungkan dengan tali ukuran
tertentu dan sebagai pengikat ikan dibuatkan atraktor yang dipasang di salah
satu ujung pelambung.
Jenis-jenis ikan yang tertarik untuk berkumpul di
rumpon merupakan ikan-ikan permukaan (pelagis)
baik pelagis besar maupun pelagis kecil yang bersifat migratory seperti jenis ikan tuna (Thunnus Sp), Cakalang (Katsuwonus
pelamis), jenis-jenis tongkol, layang, lemadang, kwe dan lain-lain.
Alat tangkap yang umumnya digunakan untuk
menangkap ikan-ikan di sekitar rumpon antara lain Pancing Huhate (Pole and Line ), Tonda (Trolling Line), Pancing Ulur (Hand Line), Pukat Cincin (Purse seine) dan lain-lain.
A. RANCANG
BANGUN DAN KOMPONEN-KOMPONEN
1.
RANCANG BANGUN RUMPON
Rumpon mempunyai rancang bangun yang beranekan
ragam, mulai dari bahan, ukuran sampai bentuknya mulai yang sederhana dengan
lokasi pemasangan di perairan dangkal sampai rumpon modern yang dipasang di
lokasi perairan yang cukup dalam.
Bagaimanapun bentuk, bahan dan ukurannya, pada
dasarnya rancang bangun rumpon terdiri atas 4 (empat) bagian utama, yakni :
a.
Pelampung (Float) ;
b.
Tali
Penghubung (Mooring Line) ;
c.
Pemberat/jangkar
(Sinker/Anchor) ; dan
d.
Atraktor (Attractor)
Prinsip-prinsip dasar rancang bangun yang perlu
diperhatikan dalam membuat dan memasang rumpon antara lain :
Ø
Daya apung (buoyancy force) dari pelampung rumpon
dalam keadaan tidak mencapai dasar harus lebih besar dari daya tenggelamnya (sinking force)nya.
Ø
Perhitungan
kekuatan bagian-bagian penghubung antara pelampung dan pemberat adalah pada
kondisi dipasang (setting) dan pada
kondisi terapung meskipun tidak mencapai dasar.
Ø
Dari bagian
pelampung hingga mencapai kemampuan menyelam (kl.30 meter) harus aman dari
kemungkinan terpotong oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
Ø
Bagian-bagian
tali penghubung diusahakan agar tidak dapat melintir.
Ø
Terdapatnya
bagian yang dapat merangsang gerombolan ikan untuk berkumpul di sekitar rumpon,
dan bagian ini (atraktor) diusahakan dalam posisi tegak.
Ø
Penggunaan
tali dengan Berat Jenis (BJ) < 1 agar disusun dan diusahakan sehingga tidak
memungkinkan mengapung di permukaan pada saat tidak ada atau kurang arus.
Ø
Agar
permberat/jangkar mencapai dasar dan berkurangnya ketegangan pada begian tali
penghubung akibat kekuatan arus, ditetepkan panjang tali 1,5 kali kedalaman
perairan.
2. KOMPONEN-KOMPONEN
RUMPON
Komponen-komponen rumpon yang akan dikonstruksi
dan dipasang Kantor Perikanan dan Kelautan Kota Mataram melalui pihak
pelaksananya pada kedalaman perairan minimal 750 meter, berdasarkan spesifikasi
untuk 1 unit rumpon sebagai berikut :
a. Pelampung
Ø
Bahan utama :
Plat besi ukuran ketebalan 5 mm
Ø
Berbentuk
Pontoon dengan Panjang badan 2,5 m ditambah ujung (kerucut) 0,5 m. Diameter
Pontoon 0,6 mm dan ujung kerucut 0,1 mm
Ø
Pada bagian
atas, dibuatkan/dipasangkan tiang dari pipa besi diameter 1 inci, panjang 1 m
untuk memasang bendera tanda.
Ø
Ruang
silinder pontoon diisi styrofoam (solid
styrofoam)
Ø
Pada bagian
bawah pelampung dipasang minimal 2 (dua) buah ring besi berdiameter 5/8 inci
dengan bersar lingkaran ring 15 cm
Ø
Seluruh badan
pontoon dicat dengan cat anti karat warna merah..
b. Tali
Penghubung
Ø
Bahan utama
tali penghubung adalah tali PE (Polyethylene
Rope) dengan ukuran diameter 24 mm dan kawat baja/sling (SWR-Steel Wire Rope) berdiameter 16 mm
Ø
Panjang total
tali PE 1000 m (200 m dipasang sebelum pemberat tengah dan 800 m setelahnya)
dan SWR 80 m (50 m dipasang pada ujung atas tali penghubung (dipasang pada ring
pelampung) dan 30 m dipasang di ujung bawah tali penghubung (dipasangkan pada
pemberat).
c. Pemberat
Ø
Pemberat
utama yang berfungsi sebagai jangkar dibuat dari Semen cor (concret cement) sebanyak 2 buah @ 300
kg..
Ø
Jangkar besi
30 kg sebanyak 1 buah dengan rantai besi diameter 3/8 inci sepanjang 4 meter
sebagai tambahan
Ø
Pemberat
tengah/pengaman (suspension weight)
sebanyak 1 buah dan 1 buah pemberat atraktor
dibuat dari semen cor @ 50 kg
d. Atraktor
Ø
Atraktor yang
digunakan adalah daun kelapa sebanyak 30 batang
Ø
Tali atraktor
tempat diikatkannya daun kelapa digunakan tali PE berdiameter 12 mm sepanjang
50 m (ganda)
e. Asesoris
Sambungan
Ø
Assesoris sambungan
merupakan komponen tambahan yang dibutuhkan dalam penyambungan antar komponen.
Ø
Kili-kili
(swivel) dengan diameter 5/8 inci sebanyak 2 buah
Ø
Segel (sackle) dengan diameter 5/8 inci
sebanyak3 buah
Ø
Timli (timble eye) dengan diameter 5/8 inci
sebanyak 4 buah
Ø
Klip sling (wire clip) dengan diameter 5/8 inci
sebanyak 12 buah
B. METODE
PERAKITAN DAN PEMASANGAN
1. PERAKITAN
RUMPON
Setelah semua komponen tersedia dalam keadaan siap
rakit, pelaksanaan perakitan rumpon dilakukan diatas kapal pada saat sebelum
atau saat berangkat menuju ke lokasi pemasangan
Hal-hal yang perku diperhatikan sebelum dan pada
saat perakitan, antara lain :
a. Semua komponen masing-masing unit yang akan
dirakit harus diusahakan tersusun baik penempatannya sesuai urutan rangkaian
pada rancang bangun yang direncanakan.
b. Saat perakitan, semua komponen ditempatkan pada
sisi lambung kapal guna memudahkan saat pemasangan, terutama bagian pelampung
dan pemberat serta atraktor.
c. Walaupun tali PE tidak perlu dibuka dari
gulungannya, perlu diperhatikan cara membuka dan menyambungkannya dengan
gulungan lainnya maupun dengan komponen lainnya agar tidak sampai berbelit atau
saklah sambung.
d. Rangkaian perakitan rumpon sesuai rancang bangun
adalah sebagai berikut :
1) Perakitan
Atraktor
Ø
Atraktor
diikatkan pada tali atraktor dengan jarak masing-masing 1 depa (kl. 1,5 m) dan
disusun rapi di tempat yang direncanakan.
Ø
Ujung tali
setelah atraktor diikatkan, dipasangkan pemberat dan ditempatkan diatas susunan
atraktor
2) Penyambungan
Atraktor dan Pelampung
Ø
Ujung tali
atraktor lainnya diikatkan pada ring di pelampung yang ditempatkan berdekatan
dengan atraktor yang telah dirakit
3)
Perakitan Tali Penghubung
Ø
Masing-masing
ujung kawat sling dibutkan mata dan didalamnya dipasangkan timli serta lipatan
matanya diikat dengan 2 buah klip sling.
Ø
Salah satu
mata ujung sling disambungkan dengan kuat dengan ujung bagian dalam gulungan
pertama tali PE (1 gulungan tali PE diasumsikan 200 m)
Ø
Ujung bagian
luar gulungan pertama tali PE diikatkan pada ring/pegangan pemberat pengaman
bagian atas
Ø
Pada ring
bawah pemberat pengaman diikatkan ujung dalam gulungan ke 2 tali PE
Ø
Ujung luar
tali PE gulungan kedua disambungkan dengan ujung dalam tali PE gulungan ke 3.
Ø
Dengan cara
penyambungan yang sama antara tali PE gulungan ke 2 dan ke 3, dilanjutkan untuk
gulungan ke 4 dan ke 5
Ø
Antara tali
PE gulungan ke 3 dan ke 4, pada penyambungannya ditambahkan 1 buah kili-kili.
4)
Penyambungan Tali Penghubung dan Pelampung
Ø
Ujung atas
tali penghubung berupa sling yang telah dibuatkan mata, dipasangkan dengan
salah satu ring pelampung, pada penyambungannya ditambahkan 1 buah kili-kili
5)
Perakitan Pemberat
Ø
Pada salah
satu ujung dari dua buah sling masing-masing 15 meter, dibuatkan mata yang di
dalamnya dipasangkan timli.
Ø
Masing-masing
sling, salah satu ujungnya (tanpa mata), diikatkan pada ring di salah satu
pemberat utama (300 kg) dan masing-masing lipatan sling diikat/dimatikan dengan 2 buah klip sling
Ø
Jangkar besi
diikatkan pada rantainya dan ujung rantai dipasangkan pada ring salah satu
pemberat utama dimana pada penyambungannya ditambahkan segel
6)
Penyambungan Tali Penghubung dan Pemberat
Ø
.Dua mata
ujung sling yang telah dirakit dengan pemerat utama, dipasangkan dengan ujung
bawah tali penghubung
Ø
Pada
penyambungan sling pemberat dengan tali penghubung dtambahkan segel.
Guna membantu dalam pelaksanaan perakitan rumpon,
dapat digunakan gambar rancang bangun yang telah dibuat.
2. PEMASANGAN
(INSTALLING) RUMPON
Dalam menciptakan efektivitas pelaksanaan
pemasangan rumpon. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
a.
Sebelum
pelaksanaan pemasangan, lokasi pemasangan serta koordinat posisi yang
direncanakan sudah harus ditentukan, walaupun pada saat pemasangan terjadi
sedikit pergeseran.
b.
Perencsnaan
posisi pemasangan bisa ditentukan dengan memperhatikan kedalaman perairan yang
terdapat di peta laut, dan akan lebih sempurna bila didukung dengan melakukan
survei/sounding terlebih dahulu.
c.
Penggunaan
alat penentu posisi (GPS-Global
Positioning System) sangat diperlukan guna ketepatan dalam mencari dan
memastikan posisi yang direncanakan.
d.
Proses
pemasangan/penurunan (installing)
rumpon setelah kapal sampai di lokasi yang direncanakan adalah sebagai berikut
:
1)
Penurunan Pelampung dan Atraktor
Ø
Kondisi kapal
stop (berhenti)
Ø
Pemberat
atraktor diturunkan
Ø
Satu per satu
daun kelapa (atraktor) diturunkan
Ø
Setelah
atraktor habis, pelampung diturunkan.
2)
Penurunan Tali Penghubung
Ø
Kondisi kapal
bergerak maju perlahan
Ø
Tali
penghubung yang dimulai dengan kawat sling diarea, diikuti tali PE sampai
gulungan tali habis diarea termasuk pemberat pengaman yang dipasang diantara
sambungan tali PE.
Ø
Setelah tali
penghubung habis diturunkan, kapal kembali berhenti untuk bersiap-siap
menurunkan pemberat utama
3)
Penurunan Pemberat / Jangkar
Ø
Dengan
hati-hati kedua pemberat utama yang telah dirangkai dengan tali penghubung
serta jangkar diturunkan secara bersamaan
Ø
Tali
penghubung akan turun cepat terbawa pemberat utama dan pelampung akan terlihat
bergerak terseret gerakan turunnya tali penghubung.
Kapal kembali bergerak menuju pelampung untuk
memeriksa posisi pelampung dan kondisi atraktor.
Dengan menggunakan GPS, posisi rumpon diplot guna
mengetahui koordinat posisi yang pasti (fixed
position)
C. WAKTU
Pelaksanaan konstruksi dan pemasangan 6 (enam)
unit rumpon untuk model rancang bangun seperti dijelaskan diatas membutuhkan
waktu sekitar 42 hari, dengan rincian sebagai berikut :
1.
Pengadaan bahan dan pembuatan komponen : 30 hari
Ø
Pembuatan
Pelampung :
Ø
Pembuatan
Pemberat
Ø
Pengadaan
Tali Penghubung dan assesoris sambungan
2.
Perencanaan lokasi pemasangan : 6 hari
Ø
Plotting
rencana posisi di pete
Ø
Survei
lokasi/sounding
3.
Perakitan dan Pemasangan : 6 hari
Ø
Penyiapan
kapal dan pemuatan komponen-komponen
Ø
Perakitan dan
pemasangan 6 (enam) unit rumpon
SKETSA RUMPON / PAYAOS / FAD (1000 M depth)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar