Selasa, 15 Juni 2021

HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA KERANG HIJAU

 HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA KERANG HIJAU

Organisme penganggu dalam budidaya kerang hijau dapat berupa binatang penyaing dan parasit. Organisme pengganggu tersebut terdiri dari jenis ikan, bintang laut, jenis kerang lainnya, udang-udangan, bunga karang dan lumut.

1.       Ikan Pemangsa

Jenis ikan pemangsa kerang hijau antara lain ikan lencam (Lethrinus sp.), Pari ( Trygon sp . dan Rhinoptera sp.), Sidat (Anguilla sp.). Sebaiknya menghindari lokasi yang banyak hewan pemangsa atau memperbanyak produksi kerang hijau.

Ikan Lencam
Pari

sidat

 

2.      Bintang Laut

Bintang laut memangsa daging kerang hijau dengan cara mengeluarkan racun yang disemprotkan ke dalam tubuh kerang hijau, sehingga otot penutup kerang hijau menjadi lemah.

 

Bintang laut dapat dikurangi dengan menyapu dasar perairan dengan tali yang kedua ujungnya ditarik dengan kapal. Selain itu, pada penggunaan kolektor gantung, pemasangannya diusahakan tidak sampai menyentuh dasar perairan, kolektor harus tergantung kurang lebih 20 cm di atas dasar perairan pada waktu air surut terendah.

 

Bintang Laut

3.      Teritip

Organisme yang sangat mengganggu kerang hijau adalah teritip (Balanus sp.). Populasi teritip biasanya paling banyak dibanding jenis organisme pengganggu lain. Mereka menempel pada kolektor dan cangkang kerang hijau. Organisme ini seringkali mengebor pada cangkang kerang hijau yang ditempeli. Kolektor bambu atau kayu yang ditempeli teritip menjadi berlubang-lubang dan mudah patah apabila terhempas oleh gelombang.

 


4.      Gurita dan Kepiting

Pemangsa kerang hijau lainnya adalah gurita, dalam semalam seekor gurita dapat memangsa berpuluh-puluh kerang hijau. Pemangsa lain adalah kepiting dan rajungan

 

Kepiting

Gurita

5.      Bunga Karang

Termasuk musuh kerang hijau adalah bunga karang. Pertumbuhan bunga karang yang berlimpah akan memusnahkan kerang hijau yang sedang dibudidayakan.

 

6.      Lumut

Lumut juga tergolong saingan kerang hijau. Sifat perairan yang agak jernih menyebabkan kegiatan fotosintesis cukup kuat. Akibatnya, kolektor akan dipenuhi oleh lumut dan sangat sedikit kemungkinan bagi spat kerang hijau untuk menempel

 

7.      Lumpur

Hal lain yang harus diperhatikan yaitu kandungan lumpur pada dasar perairan. Lumpur yang berlebih dapat menyebabkan kematian. Untuk itu pemilihan lokasi sangat berpengaruh, yaitu tidak memilih lokasi yang memiliki lumpur yang banyak dan arus yang kuat.


Sumber : Seri Panduan Perikanan Skala Kecil, Budidaya Kerang Hijau, Edisi Januari 2015, WWF
Seri Panduan Perikanan Skala Kecil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar