CARA
MERAWAT JARING INSANG (GILL NET)
Setiap
alat yang dipergunakan dalam usaha penangkapan ikan lambat laun akan berkurang
kekuatannya dan dalam waktu tertentu akan rusak sama sekali sehingga tidak
dapat dipergunakan lagi.
Penurunan kekuatan ini dapat di sebabkan oleh :
a. Pengaruh mekanis
b. Perubahan sifat – sifat bahan karena reaksi
kimia
c. Pengerusakan oleh jasad – jasad renik
d. Pengaruh alam
Sebab –
sebab dari kerusakan tersebut di atas tidaklah dapat dicegah sama sekali namum
dalam usaha untuk menjaga keawetan bahan tersebut manusia berusaha untuk
mencegah atau menghambat sedapat mungkin baik dengan jalan memelihara sebaik –
baiknya maupun dengan jalan mengawetkannya agar alat – alat tersebut dapat
bertahan lama dalam penggunaannya.
1. Cara
Pemeliharaan Alat Penangkapan
Secara
umum sebenarnya sangat sulit untuk membedakan antara pemeliharaan dan
pengawetaan suatu alat karena yang satu dengan yang lain saling berkaitan
secara erat. Memelihara suatu alat sebernarnya sudah termasuk di dalam
pengawetan alat tersebut sedangkan mengawetkan adalah merupakan salah satu dari
cara pemeliharaan. Akan tetapi dalam hal ini baiklah akan sedikit dibedakan
antara pemeliharaan dan pengawetan suatu alat penangkapan ikan walau tidaklah
berati memisahkannya.
Pemeliharaan alat – alat penangkapan ikan dapat
dilakukan dengan cara – cara sebagai berikut :
a. Penyimpanan dalam tempat yang aman
b. Menghindarkan alat dari hal – hal yang
memungkinkan akan menimbulkan kerusakan seperti :
1) menghindarkan dari penyinaran matahari yang
terlalu terik
2) Menghindarkan dari pengotoran – pengotoran
seperti ; bekas – bekas minyak dan kotoran – kotoran lain
c. Pemakaian alat tersebut dengan cara hati – hati
d. Memperbaiki kerusakan – kerusakan kecil pada alat
sedini mungkin.
Berbagai penyebab kerusakan
alat seperti jaring dimakan tikus, atau hewan – hewan lain atau jaring terbakar
dan sebagainya perlu dihindari. Oleh karena itu pada waktu alat – alat
penangkapan ikan tidak digunakan, perlu dibuatkan tempat penyimpanan yang aman
dari gangguan – gangguan kerusakan seperti tersebut di atas. Dalam hal ini
perlu adanya gudang yang baik dan bersih serta jauh dari
bahaya – bahaya yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada alat tangkap ikan
tersebut , antara lain :
a. Menghindarkan terhadap Pengaruh sinar
Matahari yang sangat terik.
Pada umumnya alat – alat penangkapan ikan akan
dijemur sesudah dipakai. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa untuk alat –
alat penangkapan ikan yang bahannya dari serat – serat sintetis hendaknya
jangan dijemur bawah sinar matahari secara langsung. Oleh karena itu sebaiknya
alat – alat tersebut setelah dipakai hendaknya dicuci dahulu dengan air tawar
kemudian diangin – anginkan saja ( ditiriskan di tempat yang sejuk ) sampai
kering, kemudian diangkat dan dimasukkan ke dalam gudang.
b. Menghindarkan dari Pengotoran – pengotoran
Kecuali penyimpanan alat dalam gudang ( di
darat ) maka tempat penyimpanan alat – alat penangkapan ikan di kapal sendiri
haruslah diusahakan agar terhindar dari pengotoran – pengotoran seperti bekas –
bekas minyak, bekas – bekas kotoran lain.
c. Pemakaian alat dengan hati – hati
Semua benda bila pemakaiannya dengan hati –
hati pasti akan lebih awet daripada bila dipakai dengan seenaknya saja,
demikian juga alat – alat penangnkapan ikan.
d. Memperbaiki kerusakan – kerusakan kecil pada
alat sedini mungkin.
Pada umumnya alat – alat penangkpan ikan
setelah dipakai untuk operasi mengalami kerusakan – kerusakan mekanis yang
tidak boleh dibiarkan terlalu lama. Kerusakan alat ini kebanyakan disebabkan
oleh.
1) Pergesekan antara alat dengan benda – benda
lain ( kapal, dan sebagainya ).
2) Tersangkut oleh benda – benda lain ( karang dan
sebagainya ).
3) Digigit atau kena sirip ikan atau gerakan ikan
yang akan melepaskan diri.
4) Sengaja dirobek oleh nelayan karena terjadi
kekusutan.
Sumber
: Bahan Ajar
Pelatihan Pengoperasian Alat Tangkap Jaring Insang Oleh Tim Penangkapan
Bppp Tegal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar