Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi sumberdaya perikanan yang sangat besar. Sumbangan PDB perikanan Indonesia tidak dapat dipisahkan dari perkembangan perikanan budidaya, yang tumbuh secara signifkan dari tahun ke tahun. Ketika perikanan tangkap tumbuh hanya sekitar 25% dalam 9 tahun antara tahun 2000-2008, produksi perikanan budidaya telah melonjak hampir mencapai 400% pada periode yang sama.
Dalam laporan FAO bahwa apa yang sudah dikembangkan dalam pembangunan budidaya di Indonesia masih jauh tertinggal dari apa yang sudah dikembangkan oleh China. Total produksi budidaya China tahun 2008 yaitu 42.669,7 ribu ton sedangkan total produksi budidaya Indonesia yaitu 3.835,2 ribu ton pada tahun yang sama.
Dalam laman websitenya, FAO telah merilis publikasi anyar The State of World Fisheries and Aquaculture 2014: Peluang dan Tantangan. Pada artikel di bawah ini akan diulas resume dari publikasi FAO tersebut.
Perikanan tangkap dan budidaya berperan penting dalam pencapaian tujuan strategis dari FAO yaitu mengurangi tingkat kelaparan, malnutrisi dan ketidakamanan pangan. Dalam publikasinya dinyatakan bahwa orang-orang belum pernah mengkonsumsi ikan sebanyak seperti saat ini. Kenaikan permintaan menyebabkan sektor perikanan menjadi lebih produktif, efisien dan berkelanjutan pada sistem produksinya sekaligus berperan dalam mengurangi kemiskinan di pedesaan dan memperkuat ketahanan pangan terhadap kemungkinan terjadi bencana, krisis dan perubahan iklim.
Pertumbuhan produksi perikanan secara global terus diupayakan mengejar laju pertumbuhan populasi penduduk. Pada tahun 2012, produksi perikanan tangkap dunia sekitar 91.3 juta ton dan produksi perikanan budidaya sekitar 90 juta ton (termasuk 24 juta ton diantaranya adalah aquatic plant). Perikanan budidaya tetap menjadi sektor yang berperan penting dengan menyumbang pertumbuhan tinggi untuk memenuhi permintaan terhadap produk perikanan yang terus meningkat.
Sumbangan produksi perikanan yang digunakan untuk konsumsi langsung manusia meningkat dari sekitar 70% pada tahun 1980 menjadi lebih dari 85% (136 juta ton) pada tahun 2012. Kenaikan produksi dan ketersediaan ikan yang lebih banyak bagi konsumen menyebabkan konsumsi ikan per kapita naik dari sebesar 10 kg pada tahun 1960 menjadi lebih dari 19 kg pada tahun 2012 ditunjang oleh kenaikan permintaan dari pertumbuhan penduduk, kenaikan pendapatan dan saluran distribusi yang lebih efisien.
Ikan memiliki peran penting sebagai sumber energi, protein dan variasi nutrien essensial yang menyumbang sekitar 20% dari total protein hewani. Protein dari ikan merupakan komponen nutrisi yang penting bagi negara yang memiliki jumlah penduduk tinggi (pada penduduk) di mana kecukupan proteinnya berada pada level rendah/kurang. Mengkonsumsi ikan sangat penting selama masa kehamilan dan dua tahun pertama kehidupan serta dapat membantu menurunkan resiko kematian akibat serangan jantung. Sektor perikanan juga berperan penting dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan pendapatan, tercatat menyumbang 10-12 persen dari pendapatan penduduk dunia.
Pada tahun 2012, penyediaan lapangan kerja pada sektor perikanan tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan penduduk dunia yaitu sekitar 60 juta penduduk bekerja pada sektor perikanan, 90% diantaranya adalah nelayan/pembudidaya skala kecil dan sekitar 15% adalah pekerja perempuan. Di bidang pasca panen seperti pengolahan, pekerja berjenis kelamin perempuan mencapai lebih dari 90% dari total pekerja.
Perikanan masih menjadi komoditas yang paling banyak diperdagangkan dengan nilai mencapai 130 juta dollar pada tahun 2012 dan tercatat meningkat di 2013. Indeks harga ikan (FAO) mencapai rekor tertinggi pada Oktober 2013. Perdagangan ikan dan produk perikanan sangat penting bagi negara-negara berkembang, pada beberapa kasus nilai perdagangannya mencapai separuh dari komoditas yang diperdagangkan. Pada tahun 2012, total eskpor perikanan negara-negara berkembang lebih dari 60% berdasarkan volume (berat hidup).
“Tinta cumi-cumi yang oleh sebagian orang dianggap sebagai limbah tak berguna, ternyata dapat dijadikan sebagai obat kanker”
Benarkah?
Baru-baru ini para peneliti me-nemukan bahwa tinta cumi-cumi benar-benar dapat melawan kanker sebagaimana dirilis di ogahrugi.com. Cumi-cumi merupakan salah satu seafood yang sangat populer di kalangan pecinta makanan laut. Teksturnya kenyal dan lembut cocok untuk berbagai jenis masakan, seperti tepung goreng, bumbu saus padang, saus mentega, goreng hingga kering polos.
Indonesia sendiri adalah negara maritim yang sangat akrab dengan cumi-cumi yang cukup berlimpah. Ada peluang terbuka untuk ekspor makanan laut yang satu ini. Semua bagian dari tubuh cumi-cumi relatif dapat dimakan. Mungkin bagi sebagian orang, bagian kaki (part growled) perlu dibuang, meskipun banyak juga yang tidak menolak. Satu-satunya bagian dari tubuh cumi-cumi yang bi-asa dibuang adalah tintanya, karena tidak menambah daya tarik penampilan bahkan rasa jika ikut dimasak. Tapi, tak ada yang mengira sebelumnya bahwa tinta cumi yang hitam itu ternyata membawa khasiat luar biasa, setidaknya pada hewan percobaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hiroki University di Jepang, tinta cumi dapat mengaktifkan sel darah putih untuk melawan tumor. Penelitian dilakukan terhadap 15 ekor tikus yang dikembangkan dalam tubuhnya penyakit tumor ganas. Tikus-tikus tersebut diberi suntikan tiga dosis cairan tinta cumi atau sekitar 200 mg tinta cumi. Ternyata hanya tiga tikus yang mati, sisanya tetap hidup. Sebagai perbandingan, 15 tikus lainnya yang juga menderita penyakit yang sama tidak diberikan suntikan tinta cumi dan semua mati dalam waktu tiga minggu.
Temuan itu merupakan hasil coba coba Jin’ichi Sasaki dan sejawatnya dari Universitas Hirosaki di Jepang bagian utara. Mereka memurnikan sebagian tinta cumi itu menjadi suatu campuran yang terutama terdiri atas glusida (gabungan gula, protein dan lipid). “Sebenarnya tak ada alasan khusus mengapa kami memakai tinta cumi pada mencit-mencit yang ditumbuhi kanker”, kata Sasaki. ’Di daerah ini, nelayan banyak menangkap cumi dan tintanya dibuang begitu saja. Jadi kami ingin menemukan zat berguna dalam tinta itu agar dapat mendaur ulangnya.
Kini kegiatan para ilmuwan itu adalah mencari zat aktif dalam tinta itu dan mengisolasinya. Diduga zat itu bekerja dengan mengaktifkan komponen sel darah putih yang disebut makrofag alias sel pemangsa raksasa, sehingga meningkatkan daya tahan tubuh di sekitar sel tumor khusunya. Siapa tahu zat yang dapat menyelamatkan jiwa 60% mencit-mencit kanker itu dapat berguna guna untuk melawan kanker pada manusia. Penelitian ini diakui harus dilanjutkan sehingga hasilnya dapat lebih valid. Selain itu, mungkin ada manfaat lain selain sebagai obat melawan tumor. Namun yang pasti, bahan yang biasa dibuang dan tidak dikonsumsi oleh manusia ternyata memiliki manfaat bagi dunia kedokteran.
Kandungan Gizi
Selain lezat, ditinjau dari nilai gizi, cumi-cumi memiliki kandungan gizi yang luar biasa. Ada protein, mineral, dan macam-macam vitamin. Kandungan protein cumi-cumi cukup tinggi, yaitu 17,9 g/100 g cumi segar. Daging cumi-cumi memiliki kelebihan dibanding dengan hasil laut lain, yaitu tidak ada tulang belakang, mudah dicerna, memiliki rasa dan aroma yang khas, serta mengandung semua jenis asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Asam amino esensial yang dominan adalah leusin, lisin, dan fenilalanin. Sementara kadar asam amino nonesensial yang dominan adalah asam glutamat dan asam aspartat. Kedua asam amino tersebut berkontribusi besar terhadap timbulnya rasa sedap dan gurih. Itu sebabnya, secara alami cumi telah memiliki cita-rasa gurih, sehingga dalam pen-golahannya tak perlu ditambahkan penyedap (seperti monosodium glutamat = MSG).
Cumi-cumi juga mengandung beberapa jenis mineral mikro dan makro dalam jumlah yang sangat tinggi. Kadar mineral yang terkandung pada cumi-cumi sangat bervariasi walaupun dalam satu spesies yang sama. Variasi ini tergantung pada keadaan lingkungan tempat hidup, ukuran, dan umur. Mineral penting pada cumi-cumi adalah natrium, kalium, fosfor, kalsium, magnesium, dan selenium. Fosfor dan kalsium berguna untuk pertumbuhan kerangka tulang, sehingga penting untuk pertumbuhan anak-anak dan mencegah osteoporosis di masa tua. Selain kaya akan protein, cumi-cumi juga merupakan sumber vitamin yang baik, seperti vitamin B1 (tiamin), B2 (ribofavin), B12, niasin, asam folat, serta vitamin larut lemak (A, D, E, K).
Cumi–cumi juga mengandung TMAO (Trimetil Amin Oksida) yang cukup tinggi. TMAO yang tinggi ini memberikan rasa yang khas terhadap daging cumi-cumi. Daging cumi-cumi juga banyak mengandung monoamino nitrogen yang menyebabkan cumi-cumi mempunyai rasa manis. Kandungan sulfur yang cukup tinggi pada cumi–cumi juga menyebabkan cumi-cumi berbau amis ketika men-galami perlakuan pemasakan seperti direbus. Jadi bila anda menyukainya, tinta hitam itu tidak perlu dibuang dari cumi, tetapi dapat dimakan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang zat tinta yang pekat itu. Beberapa orang justru menganggap zat tinta tersebut penting untuk peningkat cita rasa.
Senin, 8 Desember 2014 - Kategori : Warta Penyuluhan
JAKARTA (8/12/2014) www.pusluh.kkp.go.i id
Seminggu lagi 13 Desember 2014 kita bangsa Indonesia kembali akan memperingati Hari Nusantara tahun 2014. Peringatan Hari Nusantara tahun 2014 lebih terasa bermakna terlebih fokus Pemerintah Presiden Joko Widodo dan JK mengedapankan aspek maritim dalam Kabinet Kerja Tahun 2014-2019. Terbentuk Menko Kemaritiman diharapkan akan memperkuat pencapaian program Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Isu hangat dalam pembangunan kelautan dan perikanan selama lima minggu kepemimpinan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan yang bermuara pada pentingnya kedaulatan wilayah laut di Indonesia benar-benar akan memberikan makna spesial pada Hari Nusantara Tahun 2014 termasuk rencana peledakan kapal asing pencuri ikan yang saat ini sudah ditahan di Pelabuhan Pontianak pada Hari Nusantara tahun 2014.
Senin, 8 Desember 2014 - Kategori : Warta Penyuluhan
JAKARTA (8/12/2014) www.pusluh.kkp.go.i id
Minggu ini tepatnya tanggal 13 Desember 2014 kita bangsa Indonesia kembali akan memperingati Hari Nusantara. Tahun ini Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan menjadi lokasi puncak kegiatan Hari Nusantara. Sebagai pengetahuan bagi kita, bagaimana sejarah asal muasal penetapan 13 Desember sebagai Hari Nusantara.
Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia pada saat itu, Djuanda Kartawidjaja, adalah deklarasi yang menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.
TANGKAP DAN TENGGELAMKAN KAPAL PENCURI IKAN DI LAUT INDONESIA
Sabtu, 6 Desember 2014 - Kategori : Warta Penyuluhan
JAKARTA (6/12/2014) www.pusluh.kkp.go.id
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) saat ini semakin meningkatkan pemberantasan Illegal Fishing di laut Indonesia demi mengembalikan dan menjaga kelestarian ikan yang terkandung di dalamnya. Aksi tersebut ditunjukkan dengan cara menahan dan menenggelamkan kapal ikan yang terbukti melakukan pelanggaran di wilayah laut Indonesia.
Susi Pudjiastuti menjelaskan, dalam melakukan aksi penenggelaman kapal asing yang terbukti melanggar, bukanlah untuk menabuh genderang perang kepada Negara lain, melainkan murni untuk memberi efek jera kepada pelaku usaha ikan asing tersebut dan diharapkan bagi pelaku yang belum tertangkap bisa menjadikan pengalaman tersebut sebagai pelajaran untuk segera ”bertaubat” dari kegiatan yang secara nyata dapat merugikan Negara.