Minggu, 07 Desember 2014

Ikan Penyuplai Protein

Шаблоны Joomla здесь.
Sebagai  negara  kepulauan,  Indonesia  memiliki potensi  sumberdaya  perikanan yang sangat besar.  Sumbangan  PDB  perikanan  Indonesia  tidak dapat  dipisahkan  dari perkembangan  perikanan budidaya, yang tumbuh secara  signifkan  dari  tahun ke  tahun.    Ketika  perikanan tangkap tumbuh hanya sekitar 25% dalam 9 tahun antara  tahun  2000-2008, produksi perikanan  budidaya  telah melonjak  hampir  mencapai  400%  pada periode yang sama.
Dalam  laporan  FAO bahwa  apa  yang  sudah dikembangkan  dalam pembangunan  budidaya  di Indonesia masih  jauh  tertinggal dari apa yang sudah dikembangkan oleh China.  Total  produksi  budidaya China  tahun  2008  yaitu 42.669,7  ribu  ton  sedangkan  total produksi budidaya  Indonesia  yaitu  3.835,2 ribu  ton  pada  tahun  yang sama.


Peluang dan Tantangan Sektor Perikanan

Ulasan Singkat FAO 2014: Peluang dan Tantangan Sektor Perikanan

Шаблоны Joomla здесь.
Dalam laman websitenya, FAO telah merilis publikasi anyar The State of World Fisheries and Aquaculture 2014: Peluang dan Tantangan. Pada artikel di bawah ini akan diulas resume dari publikasi FAO tersebut.
Perikanan tangkap dan budidaya berperan penting dalam pencapaian tujuan strategis dari FAO yaitu mengurangi tingkat kelaparan, malnutrisi dan ketidakamanan pangan. Dalam publikasinya dinyatakan bahwa orang-orang belum pernah mengkonsumsi ikan sebanyak seperti saat ini. Kenaikan permintaan menyebabkan sektor perikanan menjadi lebih produktif, efisien dan berkelanjutan pada sistem produksinya sekaligus berperan dalam mengurangi kemiskinan di pedesaan dan memperkuat ketahanan pangan terhadap kemungkinan terjadi bencana, krisis dan perubahan iklim.
Pertumbuhan produksi perikanan secara global terus diupayakan mengejar laju pertumbuhan populasi penduduk. Pada tahun 2012, produksi perikanan tangkap dunia sekitar 91.3 juta ton dan produksi perikanan budidaya sekitar 90 juta ton (termasuk 24 juta ton diantaranya adalah aquatic plant). Perikanan budidaya tetap menjadi sektor yang berperan penting dengan menyumbang pertumbuhan tinggi untuk memenuhi permintaan terhadap produk perikanan yang terus meningkat.
Sumbangan produksi perikanan yang digunakan untuk konsumsi langsung manusia meningkat dari sekitar 70% pada tahun 1980 menjadi lebih dari 85% (136 juta ton) pada tahun 2012. Kenaikan produksi dan ketersediaan ikan yang lebih banyak bagi konsumen menyebabkan konsumsi ikan per kapita naik dari sebesar 10 kg pada tahun 1960 menjadi lebih dari 19 kg pada tahun 2012 ditunjang oleh kenaikan permintaan dari pertumbuhan penduduk, kenaikan pendapatan dan saluran distribusi yang lebih efisien.
Ikan memiliki peran penting sebagai sumber energi, protein dan variasi nutrien essensial yang menyumbang sekitar 20% dari total protein hewani. Protein dari ikan merupakan komponen nutrisi yang penting bagi negara yang memiliki jumlah penduduk tinggi (pada penduduk) di mana kecukupan proteinnya berada pada level rendah/kurang. Mengkonsumsi ikan sangat penting selama masa kehamilan dan dua tahun pertama kehidupan serta dapat membantu menurunkan resiko kematian akibat serangan jantung. Sektor perikanan juga berperan penting dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan pendapatan, tercatat menyumbang 10-12 persen dari pendapatan penduduk dunia.
Pada tahun 2012, penyediaan lapangan kerja pada sektor perikanan tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan penduduk dunia yaitu sekitar 60 juta penduduk bekerja pada sektor perikanan, 90% diantaranya adalah nelayan/pembudidaya skala kecil dan sekitar 15% adalah pekerja perempuan. Di bidang pasca panen seperti pengolahan, pekerja berjenis kelamin perempuan mencapai lebih dari 90% dari total pekerja.
Perikanan masih menjadi komoditas yang paling banyak diperdagangkan dengan nilai mencapai 130 juta dollar pada tahun 2012 dan tercatat meningkat di 2013. Indeks harga ikan (FAO) mencapai rekor tertinggi pada Oktober 2013. Perdagangan ikan dan produk perikanan sangat penting bagi negara-negara berkembang, pada beberapa kasus nilai perdagangannya mencapai separuh dari komoditas yang diperdagangkan. Pada tahun 2012, total eskpor perikanan negara-negara berkembang lebih dari 60% berdasarkan volume (berat hidup).
Informasi lebih lengkap dapat diunduh di laman http://www.fao.org/fishery/publications/sofia/en

Sumber: 
FAO 
http://www.wpi.kkp.go.id/index.php/86-kilas-perdagangan-dunia/113-ulasan-singkat-fao-2014-peluang-dan-tantangan-sektor-perikanan

Tinta Cumi Bermanfaat untuk Obat Kanker

Tinta Cumi Bermanfaat untuk Obat Kanker

Шаблоны Joomla здесь.
“Tinta  cumi-cumi  yang  oleh  sebagian orang dianggap sebagai limbah  tak  berguna,  ternyata dapat dijadikan sebagai obat kanker”
Benarkah?
Baru-baru  ini  para  peneliti  me-nemukan  bahwa  tinta  cumi-cumi benar-benar  dapat  melawan  kanker sebagaimana dirilis di ogahrugi.com. Cumi-cumi  merupakan  salah  satu seafood  yang  sangat  populer  di  kalangan  pecinta  makanan  laut.  Teksturnya kenyal dan lembut cocok untuk  berbagai  jenis  masakan,  seperti tepung  goreng,  bumbu  saus padang, saus mentega,  goreng  hingga  kering polos.
Indonesia  sendiri  adalah  negara maritim yang sangat akrab dengan cumi-cumi yang cukup berlimpah. Ada peluang terbuka untuk ekspor makanan laut yang satu ini. Semua bagian dari  tubuh  cumi-cumi  relatif  dapat dimakan.  Mungkin  bagi  sebagian orang,  bagian  kaki  (part  growled) perlu dibuang, meskipun banyak juga yang  tidak  menolak.  Satu-satunya bagian dari tubuh cumi-cumi yang bi-asa  dibuang  adalah  tintanya,  karena tidak menambah daya tarik penampilan  bahkan  rasa  jika  ikut  dimasak. Tapi, tak ada yang mengira sebelumnya bahwa tinta cumi yang hitam itu ternyata membawa khasiat luar biasa, setidaknya pada hewan percobaan. Berdasarkan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Hiroki  University  di Jepang,  tinta  cumi dapat mengaktifkan  sel  darah  putih  untuk melawan tumor. Penelitian dilakukan terhadap 15    ekor  tikus  yang  dikembangkan dalam  tubuhnya  penyakit  tumor  ganas. Tikus-tikus  tersebut diberi  suntikan tiga dosis cairan tinta cumi atau sekitar 200 mg tinta cumi.   Ternyata hanya  tiga  tikus  yang  mati,  sisanya tetap  hidup.  Sebagai  perbandingan, 15 tikus  lainnya yang  juga menderita penyakit  yang  sama  tidak  diberikan suntikan  tinta  cumi dan  semua mati dalam waktu tiga minggu.

Temuan itu merupakan hasil coba coba  Jin’ichi  Sasaki  dan  sejawatnya dari  Universitas  Hirosaki  di  Jepang bagian  utara.  Mereka  memurnikan sebagian tinta cumi itu menjadi suatu campuran yang terutama terdiri atas glusida  (gabungan gula, protein dan lipid).  “Sebenarnya  tak  ada  alasan khusus mengapa  kami  memakai tinta  cumi pada mencit-mencit  yang ditumbuhi  kanker”,  kata  Sasaki.  ’Di daerah  ini, nelayan banyak menangkap cumi dan tintanya dibuang begitu saja. Jadi kami ingin menemukan zat berguna  dalam  tinta  itu  agar  dapat mendaur ulangnya.
Kini  kegiatan  para  ilmuwan  itu adalah mencari  zat  aktif dalam  tinta itu dan mengisolasinya. Diduga zat itu bekerja  dengan  mengaktifkan  komponen  sel  darah  putih  yang  disebut makrofag alias sel pemangsa raksasa, sehingga  meningkatkan  daya  tahan tubuh di sekitar sel tumor khusunya. Siapa  tahu  zat  yang  dapat  menyelamatkan  jiwa  60%  mencit-mencit kanker itu dapat berguna guna untuk melawan kanker pada manusia. Penelitian  ini diakui harus dilanjutkan sehingga hasilnya dapat  lebih valid. Selain  itu, mungkin  ada manfaat lain  selain sebagai obat melawan tumor. Namun yang pasti, bahan yang biasa  dibuang  dan  tidak  dikonsumsi oleh manusia ternyata memiliki manfaat bagi dunia kedokteran.
Kandungan Gizi
Selain  lezat,  ditinjau  dari  nilai gizi,  cumi-cumi  memiliki  kandungan gizi yang luar biasa. Ada protein, mineral, dan macam-macam vitamin. Kandungan protein cumi-cumi cukup tinggi, yaitu 17,9 g/100 g cumi segar. Daging  cumi-cumi  memiliki  kelebihan dibanding dengan hasil laut lain, yaitu tidak ada tulang belakang, mudah dicerna, memiliki rasa dan aroma yang khas, serta mengandung semua jenis asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Asam amino esensial  yang  dominan  adalah  leusin,  lisin, dan fenilalanin. Sementara kadar asam amino nonesensial yang dominan adalah asam glutamat dan asam aspartat. Kedua  asam  amino  tersebut berkontribusi besar terhadap timbulnya rasa sedap dan gurih. Itu sebabnya, secara alami cumi telah memiliki cita-rasa gurih, sehingga dalam pen-golahannya  tak  perlu  ditambahkan penyedap  (seperti monosodium  glutamat = MSG).
Cumi-cumi  juga mengandung beberapa jenis mineral mikro dan makro dalam  jumlah  yang  sangat  tinggi. Kadar mineral yang terkandung pada cumi-cumi  sangat  bervariasi  walaupun  dalam  satu  spesies  yang  sama. Variasi  ini  tergantung  pada  keadaan lingkungan  tempat  hidup,  ukuran, dan umur. Mineral  penting  pada  cumi-cumi adalah natrium, kalium, fosfor, kalsium, magnesium, dan  selenium. Fosfor  dan  kalsium  berguna  untuk  pertumbuhan kerangka tulang, sehingga penting  untuk  pertumbuhan  anak-anak  dan mencegah  osteoporosis  di masa  tua.  Selain  kaya  akan  protein, cumi-cumi  juga  merupakan  sumber vitamin yang baik, seperti vitamin B1 (tiamin), B2 (ribofavin), B12, niasin, asam folat, serta vitamin larut lemak (A, D, E, K).
Cumi–cumi  juga  mengandung TMAO  (Trimetil Amin Oksida)  yang cukup  tinggi.  TMAO  yang  tinggi  ini memberikan rasa yang khas terhadap daging  cumi-cumi.  Daging  cumi-cumi  juga  banyak mengandung monoamino  nitrogen  yang  menyebabkan cumi-cumi  mempunyai  rasa  manis. Kandungan  sulfur yang  cukup  tinggi pada  cumi–cumi  juga menyebabkan cumi-cumi berbau  amis  ketika men-galami perlakuan pemasakan  seperti direbus. Jadi bila anda menyukainya, tinta hitam  itu  tidak  perlu  dibuang  dari cumi,  tetapi  dapat  dimakan.  Tidak ada  yang  perlu  dikhawatirkan  tentang zat tinta yang pekat itu. Beberapa orang justru menganggap zat tinta tersebut penting untuk peningkat cita rasa.

Sumber: reviewhealthonline.blogspot.com
http://www.wpi.kkp.go.id/index.php/84-serial-manfaat-ikan/88-tinta-cumi-bermanfaat-untuk-obat-kanker

HARI NUSANTARA TAHUN 201

JELANG HARI NUSANTARA TAHUN 2014
Senin, 8 Desember 2014 - Kategori : Warta Penyuluhan

JAKARTA (8/12/2014)  www.pusluh.kkp.go.i id

Seminggu lagi 13 Desember 2014 kita bangsa Indonesia kembali akan memperingati Hari Nusantara tahun 2014. Peringatan Hari Nusantara tahun 2014 lebih terasa bermakna terlebih fokus Pemerintah Presiden Joko Widodo dan JK mengedapankan aspek maritim dalam Kabinet Kerja Tahun 2014-2019.  Terbentuk Menko Kemaritiman diharapkan akan memperkuat pencapaian program Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.  Isu hangat dalam pembangunan kelautan dan perikanan selama lima minggu kepemimpinan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan yang bermuara pada pentingnya kedaulatan wilayah laut di Indonesia benar-benar akan memberikan makna spesial pada Hari Nusantara Tahun 2014 termasuk rencana peledakan kapal asing pencuri ikan yang saat ini sudah ditahan di Pelabuhan Pontianak pada Hari Nusantara tahun 2014.     
 

DEKLARASI DJUANDA

MENGINGAT KEMBALI DEKLARASI DJUANDA
Senin, 8 Desember 2014 - Kategori : Warta Penyuluhan

JAKARTA (8/12/2014)  www.pusluh.kkp.go.i id

Minggu ini tepatnya tanggal 13 Desember 2014 kita bangsa Indonesia kembali akan memperingati Hari Nusantara.  Tahun ini Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan menjadi lokasi puncak kegiatan Hari Nusantara.  Sebagai pengetahuan bagi kita, bagaimana sejarah asal muasal penetapan 13 Desember sebagai Hari Nusantara.
Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia pada saat itu, Djuanda Kartawidjaja, adalah deklarasi yang menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.

TANGKAP DAN TENGGELAMKAN KAPAL PENCURI IKAN DI LAUT INDONESIA

TANGKAP DAN TENGGELAMKAN KAPAL PENCURI IKAN DI LAUT INDONESIA
Sabtu, 6 Desember 2014 - Kategori : Warta Penyuluhan

JAKARTA (6/12/2014) www.pusluh.kkp.go.id

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) saat ini semakin meningkatkan pemberantasan Illegal Fishing di laut Indonesia demi mengembalikan dan menjaga kelestarian ikan yang terkandung di dalamnya. Aksi tersebut ditunjukkan dengan cara menahan dan menenggelamkan kapal ikan yang terbukti melakukan pelanggaran di wilayah laut Indonesia.


Susi Pudjiastuti menjelaskan, dalam melakukan aksi penenggelaman kapal asing yang terbukti melanggar, bukanlah untuk menabuh genderang perang kepada Negara lain, melainkan murni untuk memberi efek jera kepada pelaku usaha ikan asing tersebut dan diharapkan bagi pelaku yang belum tertangkap bisa menjadikan pengalaman tersebut sebagai pelajaran untuk segera ”bertaubat” dari kegiatan yang secara nyata dapat merugikan Negara.