PENGENDALIAN PENYAKIT
PADA BUDIDAYA LOBSTER LAUT
1.
Milky haemolymph disease (Milky disease) atau penyakit
susu
a. Tanda-tanda klinis: warna perut
berubah dari bening menjadi opalescence (putih susu); otot perut berwarna
keputihan; hemolimph milkfish (darah udang berwarna putih susu dan apabila
udang dilukai, maka darah tetap cair/ tidak menjendal setelah lebih dari 1
menit), tidak beraroma.
b. Lobster yang terinfeksi tidak
mau makan dan akan mati dalam waktu 3-5 hari setelah muncul tanda-tanda klinis.
c. Agen penyebab: Bakteri yang
menyerupai Rickettsia, agen parasitik intra seluler. Patogen oportunistik
terkait dengan faktor-faktor degradasi lingkungan dan kondisi kesehatan lobster
yang buruk.
d. Pengobatan: Pemberian Oxytetracycline Solution pada Lobster
yang sakit dan permberian Oxytetracycline
Solution dihentikan 1 bulan sebelum dipanen
2.
Sindrom kepala besar
a. Tanda-tanda klinis: bagian
karapas abnormal menjadi besar dan pertumbuhan lobster terhambat; lobster yang
terinfeksi sulit untuk berganti kulit (moulting).
b. Agen penyebab: kekurangan
nutrisi.
c. Pengobatan: harus diberikan
pakan berkualitas tinggi yang dilengkapi dengan Vitamin C; harus dipastikan
mendapat asupan pakan yang cukup
3.
Sindrom permen karet
a. Fenomena ini ditemukan
terutama pada lobster betina dewasa (Ukuran >50 gram).
b. Agen penyebab: Lobster
jantan.
c. Pencegahan: Pemisahan
budidaya antara Jantan dan Betina.
4.
Sindrom kepala terlepas
a. Tanda-tanda klinis: Bagian
antara karapas dan abdomen terpisah dan menggembung karena adanya cairan di
bawah epiderma.
b. Agen penyebab: salinitas
rendah (<25 ppt).
c. Pengobatan: memindahkan
lokasi budidaya lobster ke lokasi dengan salinitas yang lebih tinggi dan stabil (≥25 ppt).
5. Sindrom moulting yang tidak tuntas
a. Sindrom ini ditemukan pada
semua spesies yang dibudidayakan pada semua tahap, namun terutama menyerang
pada tahap awal
b. Agen penyebab: belum
diketahui, namun demikian pakan (baik kuantitas dan kualitas) diduga menjadi
faktor yang paling mempengaruhi.
c. Pencegahan: meningkatkan kualitas pakan dan kuantitasnya cukup serta memastikan semua parameter kualitas air dalam rentang adaptif untuk lobster
Sumber : SOP Budidaya Lobster Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya, Kementrian kelautan dan Perikanan RI Tahun 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar