PENGENDALIAN PENYAKIT PADA LOBSTER
1.
Milky
haemolymph disease (Milky disease) atau penyakit susu
Tanda-tanda klinis : warna perut berubah
dari bening menjadi
opalescence (putih susu); otot perut berwarna keputihan; hemolimph milkfish (darah udang berwarna putih susu
dan apabila udang dilukai, maka darah tetap cair/ tidak menjendal setelah lebih
dari 1 menit), tidak beraroma. Lobster yang terinfeksi tidak mau makan dan akan mati dalam waktu 3-5 hari setelah
muncul tanda-tanda klinis
. Agen
penyebab :
Bakteri
yang menyerupai Rickettsia, agen parasitik intra seluler. Patogen oportunistik
terkait dengan faktor-faktor degradasi lingkungan dan kondisi kesehatan lobster
yang buruk.
Pengobatan : Pemberian Oxytetracycline
Solution pada Lobster yang sakit dan permberian Oxytetracycline Solution dihentikan 1 bulan sebelum dipanen
Dosis Oxytetracycline yang
digunakan
Ukuran
Lobster (gram) |
Oxytetracycline Solution (OS) |
Diluted Solution (DS) |
Injection Dose (mg DS/100 g Lobster) |
<500 |
20% (200 mg/ml) |
1 ml OS + 9 ml Saline 9 ppt |
0,1 |
10% (100 mg/ml) |
2 ml OS + 8 ml Saline 9 ppt |
0,1 |
|
≥500 |
20% (200 mg/ml) |
2 ml OS + 8 ml Saline 9 ppt |
0,05 |
10% (100 mg/ml) |
4 ml OS + 6 ml Saline 9 ppt |
0,05 |
2.
Sindrom
kepala besar
Tanda-tanda
klinis :bagian karapas abnormal menjadi besar dan pertumbuhan
lobster terhambat; lobster yang terinfeksi sulit untuk berganti kulit (moulting).
Agen
penyebab :
kekurangan
nutrisi.
Pengobatan : harus diberikan pakan berkualitas tinggi yang
dilengkapi dengan Vitamin C; harus dipastikan mendapat asupan pakan yang cukup
3.
Sindrom
permen karet
Fenomena
ini ditemukan terutama pada lobster betina dewasa (Ukuran >50 gram).
Agen
penyebab :
Lobster
jantan.
Pencegahan : Pemisahan budidaya antara Jantan dan Betina.
4.
Sindrom
kepala terlepas
Tanda-tanda
klinis : Bagian antara karapas dan abdomen terpisah dan
menggembung karena adanya cairan di bawah epiderma.
Agen
penyebab :
salinitas
rendah (<25 ppt).
Pengobatan : memindahkan lokasi budidaya lobster ke lokasi dengan salinitas yang lebih tinggi dan stabil (≥25 ppt).
5. Sindrom moulting yang tidak tuntas
Sindrom ini ditemukan pada semua
spesies yang dibudidayakan pada semua tahap, namun terutama menyerang pada
tahap awal
Agen
penyebab :
belum
diketahui, namun demikian pakan (baik kuantitas dan kualitas) diduga menjadi
faktor yang paling mempengaruhi.
Pencegahan : meningkatkan kualitas
pakan dan kuantitasnya cukup serta memastikan semua parameter kualitas air dalam rentang adaptif untuk lobster